RI-Spanyol atasi masalah ekspor ikan tuna
A
A
A
Sindonews.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pekan lalu melakukan pertemuan bilateral dengan Spanyol terkait penanganan hambatan ekspor ikan tuna di Spanyol. Kegiatan ini untuk memperlancar ekspor peroduk perikanan Indonesia.
"Kegiatan ini, upaya tindak lanjut membangun trust building, otoritas kompeten (OK) Spanyol mengharapkan kerja sama teknis pertukaran data dan informasi. Diharapkan kami dan Spanyol dapat menjajaki kemungkinan kerja sama lebih lanjut melalui kesepakatan formal," ujar Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) KKP, Saut Parulian Hutagalung, Senin (12/5/2014).
OK Spanyol menyampaikan apresiasinya atas upaya yang dilakukan KKP dalam kunjungan tersebut guna membangun komunikasi efektif dan kepercayaan diantara kedua otoritas kompeten.
"Kami juga sedang melakukan tindak lanjut di sini. Antara lain, kebijakan/peraturan terkait surat hasil tangkapan ikan (SHTI), usaha perikanan tangkap di laut lepas, dan sistem pemantauan kapal perikanan. Pengembangan basis data terintegrasi (Data Sharing System/DSS) (Kerjasama dengan TSP II Uni Eropa)," ujarnya.
Dia berharap, kegiatan bilateral ini dapat menyelesaikan hambatan ekspor di pasar Spanyol, mengingat permintaan tuna di Spanyol sangat tinggi. Selain itu, juga untuk membangun komunikasi efektif terkait pengelolaan perikanan tuna Indonesia dan memperlancar ekspor produk perikanan.
"Kegiatan ini, upaya tindak lanjut membangun trust building, otoritas kompeten (OK) Spanyol mengharapkan kerja sama teknis pertukaran data dan informasi. Diharapkan kami dan Spanyol dapat menjajaki kemungkinan kerja sama lebih lanjut melalui kesepakatan formal," ujar Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) KKP, Saut Parulian Hutagalung, Senin (12/5/2014).
OK Spanyol menyampaikan apresiasinya atas upaya yang dilakukan KKP dalam kunjungan tersebut guna membangun komunikasi efektif dan kepercayaan diantara kedua otoritas kompeten.
"Kami juga sedang melakukan tindak lanjut di sini. Antara lain, kebijakan/peraturan terkait surat hasil tangkapan ikan (SHTI), usaha perikanan tangkap di laut lepas, dan sistem pemantauan kapal perikanan. Pengembangan basis data terintegrasi (Data Sharing System/DSS) (Kerjasama dengan TSP II Uni Eropa)," ujarnya.
Dia berharap, kegiatan bilateral ini dapat menyelesaikan hambatan ekspor di pasar Spanyol, mengingat permintaan tuna di Spanyol sangat tinggi. Selain itu, juga untuk membangun komunikasi efektif terkait pengelolaan perikanan tuna Indonesia dan memperlancar ekspor produk perikanan.
(izz)