DLTA bidik peningkatan omzet 10%
A
A
A
Sindonews.com – PT Delta Djakarta Tbk (DLTA) sepanjang tahun ini membidik pendapatan penjualan sebesar Rp2,2 triliun atau meningkat 10 persen dibandingkan perolehan di akhir 2013 yang mencapai Rp2 triliun.
Financial Controller DLTA, Afrijanto mengatakan peningkatan pendapatan tersebut ditunjang dari naiknya volume produksi masing-masing merk minuman sebesar 9-10 persen sepanjang tahun ini.
Emiten produsen minuman beralkohol ini secara konsilidasi juga membidik peningkatan volume produksi hingga sebesar 10 persen pada akhir 2014.
"Saat ini kami hanya memiliki satu pabrik di wilayah Bekasi Timur dan belum berencana menambah pabrik, kapasitas produksi yang telah terpakai sebesar 65-70 persen. Pabrik ini yang akan kami maksimalkan kapasitasnya," kata Afrijanto dalam paparan publik perseroan di Hotel JW Marriott, Jakarta, Selasa (13/5/2014).
Untuk diketahui, pendapatan penjualan DLTA sepanjang 2013 mencapai Rp2 triliun atau meningkat 16 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Sementara volume penjualan konsilidasi di tahun 2013 meningkat hingga 14 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan kenaikan harga jual pada tahun lalu, sehingga menghasilkan penjualan bersih sebesar Rp867 miliar.
Direktur Keuangan DLTA, Alan Vera Fernandes menambahkan biaya operasional yang lebih tinggi, terutama biaya yang berhubungan dengan karyawan dan belanja promosi maupun distribusi untuk mendukung pertumbuhan volume yang tinggi, meningkatkan biaya penjualan dan administrasi umum.
"Jika tahun lalu laba bersih kita mencapai Rp264 miliar atau meningkat 27 persen dibandingkan periode tahun sebelumnya, maka tahun ini kami targetkan laba bersih bisa naik sebesar 10-15 persen. Peningkatan tahun lalu karena hasil dari naiknya harga jual minuman di tahun 2012," kata Alan.
Financial Controller DLTA, Afrijanto mengatakan peningkatan pendapatan tersebut ditunjang dari naiknya volume produksi masing-masing merk minuman sebesar 9-10 persen sepanjang tahun ini.
Emiten produsen minuman beralkohol ini secara konsilidasi juga membidik peningkatan volume produksi hingga sebesar 10 persen pada akhir 2014.
"Saat ini kami hanya memiliki satu pabrik di wilayah Bekasi Timur dan belum berencana menambah pabrik, kapasitas produksi yang telah terpakai sebesar 65-70 persen. Pabrik ini yang akan kami maksimalkan kapasitasnya," kata Afrijanto dalam paparan publik perseroan di Hotel JW Marriott, Jakarta, Selasa (13/5/2014).
Untuk diketahui, pendapatan penjualan DLTA sepanjang 2013 mencapai Rp2 triliun atau meningkat 16 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Sementara volume penjualan konsilidasi di tahun 2013 meningkat hingga 14 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan kenaikan harga jual pada tahun lalu, sehingga menghasilkan penjualan bersih sebesar Rp867 miliar.
Direktur Keuangan DLTA, Alan Vera Fernandes menambahkan biaya operasional yang lebih tinggi, terutama biaya yang berhubungan dengan karyawan dan belanja promosi maupun distribusi untuk mendukung pertumbuhan volume yang tinggi, meningkatkan biaya penjualan dan administrasi umum.
"Jika tahun lalu laba bersih kita mencapai Rp264 miliar atau meningkat 27 persen dibandingkan periode tahun sebelumnya, maka tahun ini kami targetkan laba bersih bisa naik sebesar 10-15 persen. Peningkatan tahun lalu karena hasil dari naiknya harga jual minuman di tahun 2012," kata Alan.
(gpr)