BNI dukung usaha berbasis ekonomi kreatif

Minggu, 18 Mei 2014 - 18:11 WIB
BNI dukung usaha berbasis...
BNI dukung usaha berbasis ekonomi kreatif
A A A
Sindonews.com - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) terus memperluas dukungannya terhadap program pengembangan usaha berbasis komunitas. Salah satunya melalui program kemitraan dan bina lingkungan (PKBL) yang diberi nama kampoeng BNI (KBNI).

Terbaru adalah Kampeong BNI di kawasan obyek wisata candi Borobudur tepatnya di Desa Wanurejo. Desa dengan sembilang dusun ini menjadi cikal bakal kampung BNI di wilayah Magelang.

Sebelumnya, di wilayah Jateng dan DIY BNI juga telah menetapkan beberapa daerah sebagai kampoeng BNI. Diantaranya, KBNI budidaya ulat sutra di Bantul, KBNI Batik Pekalongan, dan KBNI Batik Lasem Rembang.

Vice Presiden BNI Kantor Wilayah Semarang Iwan Abdi mengatakan, Kampoeng BNI merupakan salah satu program yang memiliki tujuan pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui penyaluran kredit lunak dengan sistem klaster yang dilakukan di beberapa daerah.

"Tujuan pembentukan Kampoeng BNI untuk mengembangkan potensi ekonomi masyarakat di suatu kawasan pedesaan melalui pinjaman lunak program kemitraan maupun bantuan bina lingkungan untuk menunjang aktivitas ekonomi lokal di daerah tersebut," katanya.

Pada saat ini konsep Kampoeng BNI dibangun atas prinsip community development. Di mana, satu klaster mengangkat produk potensial berdasarkan kearifan lokal setempat.

Dwi Teguh Prakoso Penyelia, Analis Kredit Program (Supervisor)Sentra Kredit Kecil (SKC) BNI Magelang mengatakan, penyaluran PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan) untuk Kampoeng BNI Wisata Borobudur selama Januari-April 2014 mencapai Rp1,1 miliar kepada pelaku usaha mikro.

Kredit Kemitraan merupakan pinjaman lunak kepada usaha mikro perorangan yang belum bankable untuk pengembangan usaha dengan plafond maksimal Rp100 juta.

"Penyaluran bantuan untuk perajin, pemilik homestay, perdagangan hasil bumi dan lainnya," katanya di sela-sela kunjungan di kampoeng BNI Desa Wanurejo, Kecamatan Borobudur Magelang, Sabtu (17/5/2014).

Dia menjelaskan, BNI SKC Magelang telah menyalurkan kredit kemitraan untuk seluruh kawasan Borobudur sebesar Rp1,67 miliar, dari total rencana penyaluran kredit kemitraan selama 2014 sebesar Rp2 miliar.

Menurutnya, persyaratan untuk mendapatkan kredit kemitraan adalah usaha mikro yang belum bankable, namun memiliki peluang besar untuk berkembang dan usaha telah berjalan satu tahun.

Untuk pinjaman mulai Rp50 juta dan maksimal Rp100 juta, dengan jangka waktu tiga tahun untuk Kredit Modal Kerja (KMK) dan lima tahun untuk kredit investasi, bunga 6 persen flat per tahun.

"Selanjutnya mitra kredit kemitraan diharapkan dapat berkembang usahanya dan memperoleh kredit komersial produk BNI. Seperti BNI Kredit Usaha Rakyat (BNI-KUR) dengan plafond maksimal Rp500 juta, BNI Wira Usaha (BWU) plafon sampai Rp1 miliar dan BNI Usaha Berkembang diatas Rp1 miliar," bebernya.

Dia menyebutkan, penyaluran KUR di SKC Magelang selama Januari-April 2014 mencapai Rp11,63 miliar. Sementara penyaluran kredit non kemitraan secara keseluruhan di SKC Magelang selama Januari-April 2014 Rp586,16 miliar.

Noeryanto, Pelaku wisata di Desa Wanurejo mengaku, adanya kredit lunak sangat membantu pelaku wisata dan masyarakat sekitar. "Salah satunya yang kita kembangkan adalah paket wisata borobudur villge tour (tilik deso). Di mana wisatawan akan kita ajak keliling desa, dengan menggunakan delman atau sepeda tua, wisatawan juga bisa menginap di homestay binaan dari BNI," katanya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1348 seconds (0.1#10.140)