Sumber Pertumbuhan Ekonomi RI Harus Dibenahi
A
A
A
JAKARTA - Lambatnya angka pertumbuhan ekonomi harus dijadikan momentum untuk memperbaiki kualitas pertumbuhan ekonomi Indonesia. Mengingat banyaknya sektor-sektor ekonomi yang harus diperbaiki untuk meningkatkan perekonomian negara.
Sejauh ini, sumber perlambatan angka ekonomi yang merosot disebabkan karena menunrunnya pertumbuhan sektor tredable (sektor rill). "Utamanya yang menghambat di sektor rill adalah di sektor industri, sektor pertanian dan pertambangan," ujar Enny Srihartati selaku Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) di Jakarta, Selasa (20/5/2014).
Lebih lanjut Enny menambahkan, stimulus fiskal harus fokus untuk membalik sumber pertumbuhan dari dominasi sektor non riil beralih menggerakkan sektor riil, melalui berbagai insentif fiskal (tax holiday maupun tax alloweance) maupun realisasi konkrit dari paket-paket ekonomi yang diluncurkan pemerintah.
"Selanjutnya, akselerasi sektor industri dapat dilakukan dengan mempercepat insentif terhadap hilirisasi industri yang berbasis pada bidang pertanian maupun bidang tambang disertai dengan konsistensi kebijakan pelarangan ekspor bahan mentah," jelasnya.
Oleh karena itu, jelas Enny lagi, harus ada politik anggaran yang nyata untuk mendorong akselerasi pertumbuhan sektor riil dalam APBN-P 2014 melalui percepatan penyerapan anggaran pada triwulan III tahun 2014.
Dengan adanya reformasi dalam sumber pertumbuhan ekonomi ini, Enny mengharapkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia angkanya dapat naik dan dapat turut membangun masyarakat yang sejahtera.
Sejauh ini, sumber perlambatan angka ekonomi yang merosot disebabkan karena menunrunnya pertumbuhan sektor tredable (sektor rill). "Utamanya yang menghambat di sektor rill adalah di sektor industri, sektor pertanian dan pertambangan," ujar Enny Srihartati selaku Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) di Jakarta, Selasa (20/5/2014).
Lebih lanjut Enny menambahkan, stimulus fiskal harus fokus untuk membalik sumber pertumbuhan dari dominasi sektor non riil beralih menggerakkan sektor riil, melalui berbagai insentif fiskal (tax holiday maupun tax alloweance) maupun realisasi konkrit dari paket-paket ekonomi yang diluncurkan pemerintah.
"Selanjutnya, akselerasi sektor industri dapat dilakukan dengan mempercepat insentif terhadap hilirisasi industri yang berbasis pada bidang pertanian maupun bidang tambang disertai dengan konsistensi kebijakan pelarangan ekspor bahan mentah," jelasnya.
Oleh karena itu, jelas Enny lagi, harus ada politik anggaran yang nyata untuk mendorong akselerasi pertumbuhan sektor riil dalam APBN-P 2014 melalui percepatan penyerapan anggaran pada triwulan III tahun 2014.
Dengan adanya reformasi dalam sumber pertumbuhan ekonomi ini, Enny mengharapkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia angkanya dapat naik dan dapat turut membangun masyarakat yang sejahtera.
(gpr)