AirNav Indonesia Sedot 65% Pendapatan AP I

Sabtu, 24 Mei 2014 - 17:46 WIB
AirNav Indonesia Sedot...
AirNav Indonesia Sedot 65% Pendapatan AP I
A A A
MANADO - Akibat PT AirNav Indonesia, 65% pendapatan urusan navigasi PT Angkasa Pura I Cabang Bandara Sam Ratulangi Manado, tersedot.

"Untuk itu kami melakukan konsep bandara seperti airport city untuk meningkatkan kinerja,” jelas General Manager Angkasa Pura I Bandara Samrat Maslin Panggabean, Sabtu (24/5/2014).

Konsep airport city ini untuk membuat kenyamanan penumpang saat berada di bandara. Yakni akan diadakan berbagai fasilitas, seperti membuka tempat usaha, outlet, dan berbagai tempat permainan yang terbaru. "Jadi para penumpang yang mungkin tidak sempat keluar membeli kebutuhan atau oleh-oleh lainnya, bandara sudah menyediakan," kata Panggabean.

Hal ini tentunya, lanjut Panggabean, memberikan nilai investasi pada perseroan. "Konsep airport city ini sudah dilakukan secara bertahap, diharapkan secepatnya kami bisa lakukan sesuai yang kami impikan," terang Panggabean.

Airport city ini, kata Panggabean, perseroan saat ini juga sudah melakukan perenovasian secara bertahap. Seperti saat ini telah dilakukan penambahan tiga escalator. Terbagi, dua penambahan dan satu eskaltor ganti yang lama. Tak hanya itu, juga dilakukan perluasan ruang check in dan melengkapi beberapa fasilitas lain.

Rencana jangka panjangnya bandara menjadi semacam kota kecil, di mana semua kebutuhan tersedia. "Untuk meningkatkan pelayanan, 2014 ini manajemen menginvestasikan Rp15 miliar untuk merenovasi bandara," kata Panggabean.

Pendapatan perseroan, lanjut Panggabean, tentunya didukung dengan pertumbuhan penumpang. "Pertumbuhan penumpang pengguna layanan Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado pada awal tahun ini meleset dari target. Rata-rata penumpang di Bandara Sam Ratulangi hanya sekitar 3.500 orang per hari," jelas Panggabean.

Rencana kerja maskapai penerbangan, manajemen pada awal tahun memproyeksikan terjadi pertumbuhan penumpang 14%, Namun, hingga awal tahun ini, jumlah penumpang tercatat tumbuh hanya 6%. "Per hari itu ditargetkan bisa 3.800 penumpang, tetapi pada awal tahun ini hanya sekitar 3.000 penumpang," ujar Panggabean.

Penurunan jumlah penumpang yang datang ke Manado terjadi karena pengaruh banjir pada awal tahun kemarin. Selain itu, beberapa maskapai belum merealisasikan rencana penerbangannya menuju (dan dari) Manado.

Dia menuturkan Citilink sebelumnya berencana terbang ke Manado mulai 1 April, tetapi hingga kini belum terealisasi. Selain itu, beberapa rute penerbangan tambahan dari Garuda juga belum terealisasi.

"Penurunan penumpang juga terjadi karena sektor pariwisata yang menjadi salah satu daya tarik Manado belum tertata dengan baik. Penambahan penumpang terjadi hanya karena beberapa kegiatan MICE yang diselenggarakan di Manado," jelas Panggabean.

Tiga tahun lalu, jumlah penumpang di Bandara Internasional Sam Ratulangi tiga kali lipat lebih banyak dari Balikpapan. Namun, saat ini terjadi sebaliknya.

"Pertengahan Mei, nampak jumlah penumpang mulai bertumbuh. Diproyeksikan jumlah penumpang akan bertumbuh lebih baik pada semestar II/2014. Namun hal itu sangat tergantung pada realisasi penerbangan maskapai. Itu di luar kendali kami," jelas Panggabean.

"Jasa kargo juga mengalami penurunan, dan saat ini tertinggal jauh dengan Balikpapan dan Makassar," tambah Humas Angkasa Pura I Cabang Bandara Sam Ratulangi Manado Allan Pusung.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8268 seconds (0.1#10.140)