Neraca Perdagangan RI April Defisit Rp23 T
A
A
A
JAKARTA - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suryamin mengatakan, neraca perdagangan Indonesia pada April 2014 mengalami defisit hingga USD1,97 miliar atau sekitar Rp23 triliun (kurs Rp11.721/USD). Karena ekspor mencapai USD14,29 miliar sedangkan impor USD16,26 miliar.
"Kita defisit karena nilai ekspor kita turun di angka 5,92% dibandingkan Maret 2014, dan 3,16% dibandingkan periode yang sama di tahun kemarin," ujar Suryamin di Jakarta, Senin (2/6/2014).
Suryamin juga mengatakan, bahwa secara kumulatif nilai ekspor Indonesia Januari-April 2014 mencapai USD58,59 miliar atau menurun sekitar 2,63% dibanding periode yang sama 2013.
"Demikian juga ekspor nonmigas mencapai USD48,09 miliar atau menurun 3.000%," kata Suryamin yang menjelaskan tentang penurunan ekspor disebabkan menurunnya ekspor nonmigas sebesar 7,09% dari USD12,55 juta juta menjadi USD11,66 juta.
"Penurunan ekspor migas disebabkan menurunnya ekspor minyak mentah sebesar 26,71% menjadi USD639,8 juta sementara ekspor hasil minyak meningkat sebesar 18,31% menjadi USD403,0 juta dan ekspor gas sebesar 11,32%," pungkasnya.
"Kita defisit karena nilai ekspor kita turun di angka 5,92% dibandingkan Maret 2014, dan 3,16% dibandingkan periode yang sama di tahun kemarin," ujar Suryamin di Jakarta, Senin (2/6/2014).
Suryamin juga mengatakan, bahwa secara kumulatif nilai ekspor Indonesia Januari-April 2014 mencapai USD58,59 miliar atau menurun sekitar 2,63% dibanding periode yang sama 2013.
"Demikian juga ekspor nonmigas mencapai USD48,09 miliar atau menurun 3.000%," kata Suryamin yang menjelaskan tentang penurunan ekspor disebabkan menurunnya ekspor nonmigas sebesar 7,09% dari USD12,55 juta juta menjadi USD11,66 juta.
"Penurunan ekspor migas disebabkan menurunnya ekspor minyak mentah sebesar 26,71% menjadi USD639,8 juta sementara ekspor hasil minyak meningkat sebesar 18,31% menjadi USD403,0 juta dan ekspor gas sebesar 11,32%," pungkasnya.
(izz)