Dana Nasabah Kaya BTN Capai Rp10 Triliun
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) mencatat dana nasabah kaya yang dikelola perseroan hingga kuartal I/2014 telah mencapai Rp10 triliun. Jumlah tersebut akan semakin meningkat, seiring ditambahnya pembukaan layanan BTN Prioritas di beberapa kota di Indonesia, salah satunya Manado.
“Khusus bagi masyarakat menengah atas, Bank BTN serius menggarap pasar ini dengan layanan prioritas. Bentuk layanan lebih bagi nasabah kaya ini diberikan Bank BTN sekaligus untuk mendukung perolehan dana pihak ketiga (DPK) perseroan sampai dengan akhir tahun 2014. Ini salah satu strategi untuk memperkuat posisi dana ritel Bank BTN,” ujar Direktur BTN Mansyur S Nasution dalam siaran persnya, Minggu (8/6/2014).
Mansyur mengatakan, jumlah nasabah kaya yang mendapat layanan prioritas saat ini mencapai 7.500 orang. Diharapkan dengan pembukaan kantor BTN Prioritas akan terus meningkatkan jumlah dana dan nasabah layanan tersebut. Mengenai pembukaan layanan BTN Prioritas di Manado, Mansyur mengungkapkan, hal tersebut merupakan kelanjutan dari rencana bisnis perseroan tahun 2014.
Menurut dia, perkembangan bisnis di wilayah ini telah menjadi pertimbangan manajemen BTN untuk memberikan layanan lebih kepada para pelaku bisnis dan nasabah kaya di Manado. Setelah 25 kantor layanan BTN Prioritas hadir untuk memberikan layanan lebih kepada masyarakat, kini Bank BTN meningkatkan lagi layanan tersebut di Manado.
“Ini merupakan kantor layanan BTN Prioritas ke-26 yang sudah kami tingkatkan layanannya. Semoga dengan hadirnya kantor layanan prioritas BTN Manado ini dapat memberikan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi pada wilayah Manado,” tambah Mansyur.
Sejak pertama kali beroperasi pada akhir tahun 2010, lanjut dia, saat ini kantor layanan BTN Priority telah hadir di beberapa kota seperti Jakarta Harmoni, Kuningan, Kelapa Gading, Melawai, Cawang, Bekasi, Kebon Jeruk, Depok, Tangerang, Bogor, Surabaya, Semarang, Malang, Bandung, Solo, Yogyakarta, Pekanbaru, Batam, Palembang, Padang, Balikpapan, Banjarmasin, Pontianak, Makassar dan Denpasar.
Dia mengungkapkan, BTN Prioritas juga telah menjadi kepanjangan tangan Pemerintah dalam penjualan baik ORI, Sukuk maupun SBR. Sudah cukup banyak merchant yang bekerja sama dengan BTN Prioritas. Dengan kerja sama merchant-merchant tersebut diharapkan akan menambah kelengkapan fasilitas layanan lebih yang dapat diberikan kepada nasabahnya.
“Dalam waktu dekat ini akan dimunculkan produk bancassurance dan reksa dana kerja sama dengan perusahaan asurans besar di Indonesia. Semangatnya adalah bagaimana kami dapat memberikan pelayanan lebih dari apa yang seharusnya didapat oleh para nasabah priority BTN. Itulah pelayanan lebih yang dapat kami berikan dan nasabah dengan dana lebih mendapatkan layanan yang berbeda dari bank lainnya,” tegas Mansyur.
Bank BTN per 31 Maret 2014 didukung oleh 843 kantor layanan (konvensional dan syariah) ditambah oleh 2.922 outlet Kantor Pos Online. Perseroan juga telah memiliki 1.806 ATM yang tersebar di seluruh Indonesia dan lebih dari 40.000 ATM yang terkoneksi dengan jaringan ATM Link, Bersama dan Prima. Bank BTN juga telah dilengkapi dengan layanan prioritas di 26 kantor yang tersebar di beberapa wilayah Indonesia.
“Khusus bagi masyarakat menengah atas, Bank BTN serius menggarap pasar ini dengan layanan prioritas. Bentuk layanan lebih bagi nasabah kaya ini diberikan Bank BTN sekaligus untuk mendukung perolehan dana pihak ketiga (DPK) perseroan sampai dengan akhir tahun 2014. Ini salah satu strategi untuk memperkuat posisi dana ritel Bank BTN,” ujar Direktur BTN Mansyur S Nasution dalam siaran persnya, Minggu (8/6/2014).
Mansyur mengatakan, jumlah nasabah kaya yang mendapat layanan prioritas saat ini mencapai 7.500 orang. Diharapkan dengan pembukaan kantor BTN Prioritas akan terus meningkatkan jumlah dana dan nasabah layanan tersebut. Mengenai pembukaan layanan BTN Prioritas di Manado, Mansyur mengungkapkan, hal tersebut merupakan kelanjutan dari rencana bisnis perseroan tahun 2014.
Menurut dia, perkembangan bisnis di wilayah ini telah menjadi pertimbangan manajemen BTN untuk memberikan layanan lebih kepada para pelaku bisnis dan nasabah kaya di Manado. Setelah 25 kantor layanan BTN Prioritas hadir untuk memberikan layanan lebih kepada masyarakat, kini Bank BTN meningkatkan lagi layanan tersebut di Manado.
“Ini merupakan kantor layanan BTN Prioritas ke-26 yang sudah kami tingkatkan layanannya. Semoga dengan hadirnya kantor layanan prioritas BTN Manado ini dapat memberikan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi pada wilayah Manado,” tambah Mansyur.
Sejak pertama kali beroperasi pada akhir tahun 2010, lanjut dia, saat ini kantor layanan BTN Priority telah hadir di beberapa kota seperti Jakarta Harmoni, Kuningan, Kelapa Gading, Melawai, Cawang, Bekasi, Kebon Jeruk, Depok, Tangerang, Bogor, Surabaya, Semarang, Malang, Bandung, Solo, Yogyakarta, Pekanbaru, Batam, Palembang, Padang, Balikpapan, Banjarmasin, Pontianak, Makassar dan Denpasar.
Dia mengungkapkan, BTN Prioritas juga telah menjadi kepanjangan tangan Pemerintah dalam penjualan baik ORI, Sukuk maupun SBR. Sudah cukup banyak merchant yang bekerja sama dengan BTN Prioritas. Dengan kerja sama merchant-merchant tersebut diharapkan akan menambah kelengkapan fasilitas layanan lebih yang dapat diberikan kepada nasabahnya.
“Dalam waktu dekat ini akan dimunculkan produk bancassurance dan reksa dana kerja sama dengan perusahaan asurans besar di Indonesia. Semangatnya adalah bagaimana kami dapat memberikan pelayanan lebih dari apa yang seharusnya didapat oleh para nasabah priority BTN. Itulah pelayanan lebih yang dapat kami berikan dan nasabah dengan dana lebih mendapatkan layanan yang berbeda dari bank lainnya,” tegas Mansyur.
Bank BTN per 31 Maret 2014 didukung oleh 843 kantor layanan (konvensional dan syariah) ditambah oleh 2.922 outlet Kantor Pos Online. Perseroan juga telah memiliki 1.806 ATM yang tersebar di seluruh Indonesia dan lebih dari 40.000 ATM yang terkoneksi dengan jaringan ATM Link, Bersama dan Prima. Bank BTN juga telah dilengkapi dengan layanan prioritas di 26 kantor yang tersebar di beberapa wilayah Indonesia.
(gpr)