META Tambah Menara Telekomunikasi untuk Perkuat Pasar
A
A
A
JAKARTA - PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) per kuartal I/2014, pendapatan dan penjualan meningkat signifikan hingga 52% menjadi Rp104 miliar dari Rp68,78 miliar pada periode yang sama pada 2013.
Sementara itu, laba bersih sebesar Rp27,1 miliar atau naik 296,8% dibandingkan periode sama 2013 yang tercatat sebesar Rp6,83 miliar.
Direktur Nusantara Infrastructure Danni Hasan mengatakan, perseroan juga berhasil meningkatkan total asset pasca tuntasnya mengakuisisi PT Tara Cell Intrabuana pada Februari 2014 melalui anak usaha PT Telekom Infranusantara yang menggandeng Providence Equity.
“Dari total akusisi minimal perseroan memerlukan sekitar Rp500 miliar, sementara sumber pendanaan bisa dari pinjamanan bank,” ujarnya usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Selasa (10/4/2014).
Danni mengungkap, aksi korporasi tersebut menaikkan aset perusahaan sebesar 28,4%, bila pada akhir 2013 total asset senilai Rp2,57 triliun, pada kuartal I/2014 menjadi Rp3,3 triliun.
Tara Cell merupakan perusahaan menara telekomunikasi independen Indonesia yang memiliki dan mengoperasikan menara serta fasilitas pendukung lainnya di Sumatera, Jawa dan Pulau Batam.
Menurut dia, kehadiran bisnis terbaru di sektor menara telekomunikasi ini menambah pilar bisnis perusahaan, sehingga akan lebih mengokohkan posisi perseroan menjadi perusahaan infrastruktur dan investasi terdepan di tanah air.
“Nusantara Infrastructure akan memaksimalkan setiap peluang yang ada di tengah optimisme terhadap perekonomian Indonesia yang begitu tinggi,” ujar dia.
Danni mengungkap, akuisisi merupakan salah satu opsi yang terbuka bagi META untuk memperkuat bisnis infrastruktur perseroan sehingga mampu meningkatkan net present value.
Menurutnya, telekomunikasi tengah berkembang dengan baik dan akan terus bertumbuh sejalan dengan perekonomian Indonesia yang kini menempati posisi 10 besar dunia.
Sehingga, untuk memaksimalkan peluang itu, tahun ini pihaknya akan senantiasa menambah menara telekomunikasi untuk memperkuat pasar perseroan dan memenuhi kebutuhan pelanggan yang semakin tinggi.
Melalui sektor bisnis terbaru ini, lanjut Danni, komposisi pendapatan META dari anak usaha akan semakin bervariasi. “Sektor tower ditargetkan mampu memberikan kontribusi sebesar 25% terhadap pendapatan perseroan,” imbuh dia.
Sedangkan sektor jalan tol masih sebagai penyumbang terbesar yakni lebih dari 70%, sementara sisanya berasal dari sektor dan jasa pengelolaan air bersih.
Sementara itu, laba bersih sebesar Rp27,1 miliar atau naik 296,8% dibandingkan periode sama 2013 yang tercatat sebesar Rp6,83 miliar.
Direktur Nusantara Infrastructure Danni Hasan mengatakan, perseroan juga berhasil meningkatkan total asset pasca tuntasnya mengakuisisi PT Tara Cell Intrabuana pada Februari 2014 melalui anak usaha PT Telekom Infranusantara yang menggandeng Providence Equity.
“Dari total akusisi minimal perseroan memerlukan sekitar Rp500 miliar, sementara sumber pendanaan bisa dari pinjamanan bank,” ujarnya usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Selasa (10/4/2014).
Danni mengungkap, aksi korporasi tersebut menaikkan aset perusahaan sebesar 28,4%, bila pada akhir 2013 total asset senilai Rp2,57 triliun, pada kuartal I/2014 menjadi Rp3,3 triliun.
Tara Cell merupakan perusahaan menara telekomunikasi independen Indonesia yang memiliki dan mengoperasikan menara serta fasilitas pendukung lainnya di Sumatera, Jawa dan Pulau Batam.
Menurut dia, kehadiran bisnis terbaru di sektor menara telekomunikasi ini menambah pilar bisnis perusahaan, sehingga akan lebih mengokohkan posisi perseroan menjadi perusahaan infrastruktur dan investasi terdepan di tanah air.
“Nusantara Infrastructure akan memaksimalkan setiap peluang yang ada di tengah optimisme terhadap perekonomian Indonesia yang begitu tinggi,” ujar dia.
Danni mengungkap, akuisisi merupakan salah satu opsi yang terbuka bagi META untuk memperkuat bisnis infrastruktur perseroan sehingga mampu meningkatkan net present value.
Menurutnya, telekomunikasi tengah berkembang dengan baik dan akan terus bertumbuh sejalan dengan perekonomian Indonesia yang kini menempati posisi 10 besar dunia.
Sehingga, untuk memaksimalkan peluang itu, tahun ini pihaknya akan senantiasa menambah menara telekomunikasi untuk memperkuat pasar perseroan dan memenuhi kebutuhan pelanggan yang semakin tinggi.
Melalui sektor bisnis terbaru ini, lanjut Danni, komposisi pendapatan META dari anak usaha akan semakin bervariasi. “Sektor tower ditargetkan mampu memberikan kontribusi sebesar 25% terhadap pendapatan perseroan,” imbuh dia.
Sedangkan sektor jalan tol masih sebagai penyumbang terbesar yakni lebih dari 70%, sementara sisanya berasal dari sektor dan jasa pengelolaan air bersih.
(gpr)