Bank Mandiri Manado Siapkan Dana CSR Rp1,4 M
A
A
A
MANADO - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) Area Manado tahun ini menyiapkan dana Corporate Social Responsibility (CSR) sebesar Rp1,4 miliar.
Vice President Bank Mandiri Area Manado Hotman Nainggolan mengatakan, dana CSR tahun ini naik 16% dibanding tahun sebelumnya yang hanya Rp1,2 miliar.
"Dana ini diperuntukkan bagi mereka yang memerlukan, seperti tempat ibadah, bencana alam, beasiswa, anak tidak mampu, pemberian dana pemeliharaan fasilitas umum dan lainnya bersifat sosial," katanya, Kamis (12/6/2014).
Mandiri Businness Development Relationship Joan PR Lovihan menjelaskan, dari Rp1,2 miliar anggaran CSR tahun lalu, hanya tersalur kisaran Rp700 juta.
Sementara 2014 ini, dari Rp1,4 miliar, sudah disalurkan sebesar Rp50 jutaan pada lima tempat di triwulan I/2014, yakni pada mereka yang terkena bencana alam pertengahan Januari lalu.
"Diperkirakan hingga akhir semester I/2014 ini akan disalurkan lagi Rp250 juta pada dua tempat, menjadi total tujuh tempat penyaluran Rp300 juta pada semester pertama tahun ini," katanya.
Dua tempat penyaluran CSR Rp250 juta tersebut, kata dia, untuk membantu tempat ibadah dan penanganan sampah di Tomohon.
Di Tomohon akan dibantu dengan pengadaan motor tiga roda, sementara tempat ibadah yakni dua gereja di Kota Manado akan diberikan bantuan. "Bantuan di Tomohon dan tempat ibadah di Manado ini, rencana direalisasikan bulan ini," ungkapnya.
Anggaran CSR yang disedikan berbagai institusi di Sulawesi Utara (Sulut) cukup membantu dan bisa dikatakan sangat tepat keberadaannya. Sayang, tak sedikit yang seharusnya menerima bantuan, tapi tak pernah tersentuh.
Di Panti Asuhan Al-Ikhwan Kombos Barat Lingkungan III Kota Manado ini misalnya. Sangat disayangkan, sejak keberadaannya 2010 hingga saat ini masih berstatus sebagai rumah kontrak.
Kondisi rumahnya memprihatinkan, atapnya pada bocor berdinding tripleks. 2014 akhirnya berpindah tempat, (masih berhadapan dengan tempat yang lama), kondisinya sudah bagus, rumah batu, namun lagi-lagi masih status kontrak.
Rusni, salah satu pengasuh di tempat itu mengatakan, rumah yang ditempati saat ini Rp20 juta kontraknya per tahun. "Untuk membayar kontrakan, kami angsur sesuai pemberian orang jika ada yang berkunjung. Belum lagi biaya makan dan sekolah anak panti. Tapi kami yakin Tuhan punya rencana baik di balik semua ini," terangnya.
Dia menjelaskan, ada 75 penghuni Panti Al-Ikhwan berbagai usia, mulai 3-18 tahun saat ini. Terbagi 15 pengasuh, 30 anak bersekolah di SD, dan 30 lainnya SMP, SMA, dan kuliah.
"Mengenai bantuan CSR selama ini memang pernah ada, tapi kebanyakan dalam bentuk barang. Tapi kami tetap bersyukur dan mendokan mereka yang memberi," ungkapnya.
Vice President Bank Mandiri Area Manado Hotman Nainggolan mengatakan, dana CSR tahun ini naik 16% dibanding tahun sebelumnya yang hanya Rp1,2 miliar.
"Dana ini diperuntukkan bagi mereka yang memerlukan, seperti tempat ibadah, bencana alam, beasiswa, anak tidak mampu, pemberian dana pemeliharaan fasilitas umum dan lainnya bersifat sosial," katanya, Kamis (12/6/2014).
Mandiri Businness Development Relationship Joan PR Lovihan menjelaskan, dari Rp1,2 miliar anggaran CSR tahun lalu, hanya tersalur kisaran Rp700 juta.
Sementara 2014 ini, dari Rp1,4 miliar, sudah disalurkan sebesar Rp50 jutaan pada lima tempat di triwulan I/2014, yakni pada mereka yang terkena bencana alam pertengahan Januari lalu.
"Diperkirakan hingga akhir semester I/2014 ini akan disalurkan lagi Rp250 juta pada dua tempat, menjadi total tujuh tempat penyaluran Rp300 juta pada semester pertama tahun ini," katanya.
Dua tempat penyaluran CSR Rp250 juta tersebut, kata dia, untuk membantu tempat ibadah dan penanganan sampah di Tomohon.
Di Tomohon akan dibantu dengan pengadaan motor tiga roda, sementara tempat ibadah yakni dua gereja di Kota Manado akan diberikan bantuan. "Bantuan di Tomohon dan tempat ibadah di Manado ini, rencana direalisasikan bulan ini," ungkapnya.
Anggaran CSR yang disedikan berbagai institusi di Sulawesi Utara (Sulut) cukup membantu dan bisa dikatakan sangat tepat keberadaannya. Sayang, tak sedikit yang seharusnya menerima bantuan, tapi tak pernah tersentuh.
Di Panti Asuhan Al-Ikhwan Kombos Barat Lingkungan III Kota Manado ini misalnya. Sangat disayangkan, sejak keberadaannya 2010 hingga saat ini masih berstatus sebagai rumah kontrak.
Kondisi rumahnya memprihatinkan, atapnya pada bocor berdinding tripleks. 2014 akhirnya berpindah tempat, (masih berhadapan dengan tempat yang lama), kondisinya sudah bagus, rumah batu, namun lagi-lagi masih status kontrak.
Rusni, salah satu pengasuh di tempat itu mengatakan, rumah yang ditempati saat ini Rp20 juta kontraknya per tahun. "Untuk membayar kontrakan, kami angsur sesuai pemberian orang jika ada yang berkunjung. Belum lagi biaya makan dan sekolah anak panti. Tapi kami yakin Tuhan punya rencana baik di balik semua ini," terangnya.
Dia menjelaskan, ada 75 penghuni Panti Al-Ikhwan berbagai usia, mulai 3-18 tahun saat ini. Terbagi 15 pengasuh, 30 anak bersekolah di SD, dan 30 lainnya SMP, SMA, dan kuliah.
"Mengenai bantuan CSR selama ini memang pernah ada, tapi kebanyakan dalam bentuk barang. Tapi kami tetap bersyukur dan mendokan mereka yang memberi," ungkapnya.
(izz)