BI: Defisit Neraca Perdagangan Sesuai Musim
A
A
A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mengatakan, neraca perdagangan Indonesia pada April 2014 yang mengalami defisit sebesar USD1,96 miliar, sesuai pola musimannya. Antara lain terkait meningkatnya permintaan menjelang Ramadan dan Lebaran.
Hal ini disampaikan Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Tirta Segara. Menurutnya, impor nonmigas mencatat peningkatan didorong kenaikan impor barang utama seperti mesin dan peralatan mekanik serta mesin dan peralatan listrik.
"Sementara, ekspor nonmigas berbasis sumber daya alam, seperti batu bara dan minyak nabati, mencatat pertumbuhan negatif seiring dengan melemahnya permintaan dari Tiongkok dan India," ujarnya di Kantor BI, Jakarta, Kamis (12/6/2014).
Di sisi lain, kata dia, ekspor manufaktur masih mengalami peningkatan. Ke depan, Bank Indonesia memperkirakan neraca perdagangan akan kembali membaik, didorong aktivitas ekspor manufaktur sejalan dengan perbaikan ekonomi global serta terkendalinya impor sesuai moderasi permintaan domestik.
"Sementara, dilihat dari neraca finansial, aliran masuk modal asing diperkirakan terus membaik dipengaruhi prospek ekonomi domestik yang semakin sehat. Hingga Mei 2014, aliran masuk portofolio asing ke pasar keuangan Indonesia telah mencapai USD11,04 miliar," jelasnya.
Atas perkembangan tersebut, pihaknya berharap pada akhir Mei 2014, cadangan devisa Indonesia meningkat menjadi USD107,0 miliar, setara dengan 6,2 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.
Hal ini disampaikan Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Tirta Segara. Menurutnya, impor nonmigas mencatat peningkatan didorong kenaikan impor barang utama seperti mesin dan peralatan mekanik serta mesin dan peralatan listrik.
"Sementara, ekspor nonmigas berbasis sumber daya alam, seperti batu bara dan minyak nabati, mencatat pertumbuhan negatif seiring dengan melemahnya permintaan dari Tiongkok dan India," ujarnya di Kantor BI, Jakarta, Kamis (12/6/2014).
Di sisi lain, kata dia, ekspor manufaktur masih mengalami peningkatan. Ke depan, Bank Indonesia memperkirakan neraca perdagangan akan kembali membaik, didorong aktivitas ekspor manufaktur sejalan dengan perbaikan ekonomi global serta terkendalinya impor sesuai moderasi permintaan domestik.
"Sementara, dilihat dari neraca finansial, aliran masuk modal asing diperkirakan terus membaik dipengaruhi prospek ekonomi domestik yang semakin sehat. Hingga Mei 2014, aliran masuk portofolio asing ke pasar keuangan Indonesia telah mencapai USD11,04 miliar," jelasnya.
Atas perkembangan tersebut, pihaknya berharap pada akhir Mei 2014, cadangan devisa Indonesia meningkat menjadi USD107,0 miliar, setara dengan 6,2 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.
(izz)