Harga Ayam dan Cabai di Majene Mulai Naik
A
A
A
MAJENE - Menjelang Ramadan harga sejumlah kebutuhan pokok rumah tangga mulai merangkak naik. Di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar), harga ayam potong mengalami kenaikan.
Berdasarkan pantauan Sindo Makassar di beberapa pasar tradisonal, harga ayam potong mengalami kenaikan hingga Rp15 ribu per ekor. Sebelumnya, ayam potong dijual seharga Rp35 ribu.
Selain ayam potong, sejumlah kebutuhan pokok seperti telur ayam dan cabai juga ikut naik. Untuk harga telur ayam, sebelumnya dijual seharga Rp28 ribu per rak, kini naik menjadi Rp32 ribu per rak, cabai rawit sebelumnya Rp8.000 per kilogram (kg), kini menjadi Rp15 ribu per kg.
Menurut Asni, salah seorang pedagang di pasar Sendana, kenaikan harga itu terpaksa dilakukan karena harga pembelian ke pemasok juga mengalami kenaikan. Belum lagi, pasokan bahan pokok ini mengalami penurunan.
"Kalau sebelumnya, telur ayam biasa kita dapatkan sampai 20 rak, sekarang tinggal 10 rak dan paling banyak 15 rak. Untuk mendapatkannya lebih dari itu, harus menunggu pasokan tambahan," ujar Asni.
Hal senada juga dikatakan Rahman, salah seorang pedagang ayam potong di Pasar Central Majene. "Mau tidak mau kita harus naikkan. Karena pembelian juga naik," ujarnya.
Dia mengatakan, kenaikan harga itu biasa terjadi menjelang Ramadan. Biasanya, harga normal setelah Ramadan dan naik kembali menjelang Lebaran.
"Biasanya kalau mau Ramadan naik, turun pada saat Ramadan, dan kembali naik lagi pada saat menjelang Lebaran," ujar Rahman.
Sementara, terkait kenaikan harga tersebut, sejumlah warga mengeluh, karena modal untuk kebutuhan rumah tangga juga harus bertambah. Sementara, pendapatan hanya pas-pasan.
"Bagus kalau orang kaya, tapi kalau macam kita ini yang hanya pendapatan pas-pasan sebagai nelayan pasti tidak cukup. Tapi mau bagaimana lagi, harus dibeli juga karena dibutuhkan," tuturnya.
Dia berharap, pemerintah setempat bisa mengantisipasi hal itu, jangan sampai semakin naik karena akan sangat memberatkan masyarakat kecil. "Paling tidak, nanti ada langkah dan antisipasi yang dilakukan pemerintah, sehingga masyarakat tidak susah untuk membeli," pungkasnya.
Berdasarkan pantauan Sindo Makassar di beberapa pasar tradisonal, harga ayam potong mengalami kenaikan hingga Rp15 ribu per ekor. Sebelumnya, ayam potong dijual seharga Rp35 ribu.
Selain ayam potong, sejumlah kebutuhan pokok seperti telur ayam dan cabai juga ikut naik. Untuk harga telur ayam, sebelumnya dijual seharga Rp28 ribu per rak, kini naik menjadi Rp32 ribu per rak, cabai rawit sebelumnya Rp8.000 per kilogram (kg), kini menjadi Rp15 ribu per kg.
Menurut Asni, salah seorang pedagang di pasar Sendana, kenaikan harga itu terpaksa dilakukan karena harga pembelian ke pemasok juga mengalami kenaikan. Belum lagi, pasokan bahan pokok ini mengalami penurunan.
"Kalau sebelumnya, telur ayam biasa kita dapatkan sampai 20 rak, sekarang tinggal 10 rak dan paling banyak 15 rak. Untuk mendapatkannya lebih dari itu, harus menunggu pasokan tambahan," ujar Asni.
Hal senada juga dikatakan Rahman, salah seorang pedagang ayam potong di Pasar Central Majene. "Mau tidak mau kita harus naikkan. Karena pembelian juga naik," ujarnya.
Dia mengatakan, kenaikan harga itu biasa terjadi menjelang Ramadan. Biasanya, harga normal setelah Ramadan dan naik kembali menjelang Lebaran.
"Biasanya kalau mau Ramadan naik, turun pada saat Ramadan, dan kembali naik lagi pada saat menjelang Lebaran," ujar Rahman.
Sementara, terkait kenaikan harga tersebut, sejumlah warga mengeluh, karena modal untuk kebutuhan rumah tangga juga harus bertambah. Sementara, pendapatan hanya pas-pasan.
"Bagus kalau orang kaya, tapi kalau macam kita ini yang hanya pendapatan pas-pasan sebagai nelayan pasti tidak cukup. Tapi mau bagaimana lagi, harus dibeli juga karena dibutuhkan," tuturnya.
Dia berharap, pemerintah setempat bisa mengantisipasi hal itu, jangan sampai semakin naik karena akan sangat memberatkan masyarakat kecil. "Paling tidak, nanti ada langkah dan antisipasi yang dilakukan pemerintah, sehingga masyarakat tidak susah untuk membeli," pungkasnya.
(izz)