Inflasi Bali Triwulan II Diprediksi 7,3%

Rabu, 18 Juni 2014 - 16:50 WIB
Inflasi Bali Triwulan II Diprediksi 7,3%
Inflasi Bali Triwulan II Diprediksi 7,3%
A A A
DENPASAR - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Wilayah III (Bali dan Nusa Tenggara) memprediksi inflasi pada triwulan II/2014 di Denpasar, Bali naik menjadi 6,7% hingga 7,3%. Terjadinya inflasi pada triwulan III karena adanya Hari Raya Galungan, sehingga kebutuhan barang pokok mengalami kenaikan.

Kepala Kantor Perwakilan BI Wilayah III , Benny Siswanto menyatakan, kenaikan inflasi pada triwulan II selain adanya Hari Raya Galungan, selain itu juga disebabkan potensi kebijakan peningakatan Tarif Dasar Listrik (TDL) industri per 1 Mei 2014. Kenaikan TDL akan berdampak pada kenaikan barang dan jasa lainnya, terutama pada kelompok bahan makanan, sandang, dan perumahan.

Effect penyesuaian tarif listrik diperkirakan sekitar 0,14% atau 0,02% per bulan dengan asumsi ditransmisikan secara bertahap oleh produsen sepanjang Mei hingga Desember.

“TDL bisa menjadi salah satu pemicu inflasi, selain itu juga bisa mempengaruhi industri kecil menengah secara otomatis kebutuhan pokok akan mengalami kenaikan. Sebab harga produksi mengalami peningkatan,” jelasnya usai jumpa pers pertumbuhan ekonomi Bali, di Kantor BI Bali, Renon, Denpasar, Rabu (18/6/2014).

Tekanan inflasi kota Denpasar sepanjang tahun 2014, sambungnya, diperkirakan akan lebih rendah dibandingkan dengan 2013. Seiring dengan hilangnya dampak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi yang diimplementasikan pada 22 Juni 2013 lalu.

Benny menyatakan, KPW BI wilayah III akan tetap mencermati sejumlah risiko yang dapat mengganggu pencapaian sasaran inflasi, seperti peningkatan harga pangan akibat seasonal effect (perayaan hari raya keagamaan) di sepanjang 2014.

“Untuk menekan angka inflasi kami akan bekerja sama dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Bali,” ujarnya.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9083 seconds (0.1#10.140)