Pemerintah-Banggar DPR Sepakati APBN-P 2014
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah dan Badan Anggaran (Banggar) DPR menyepakati seluruh poin yang ada dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2014.
Hal-hal yang disepakati antara lain pemotongan anggaran belanja kementerian/lembaga (KL), serta penambahan alokasi subsidi BBM dan listrik. Kesepakatan ini nantinya akan dibawa ke rapat paripurna DPR malam ini.
"Hasil pembahasan Panja (panitia kerja) asumsi, panja belanja Badan Anggaran bersama pemerintah telah menyepakati hasil keputusan perubahan APBN 2014," ujar Ketua Banggar DPR RI, Ahmadi Noor Supit, di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (18/6/2014).
Beberapa perubahan dalam draft APBN-P 2014 yang telah disepakati di antaranya terkait subsidi energi. Dalam rancangan APBN-P 2014, anggaran subsidi BBM sebesar Rp350,3 triliun dengan kuota 46 juta kiloliter (kl).
"Subsidi listrik menjadi Rp103 triliun. Total subsidi energi tahun ini mencapai Rp453,3 triliun. Dan subsidi non energi sebesar Rp52,7 triliun," imbuhnya.
Selain itu, sambungnya, pemangkasan anggaran belanja K/L yang semula sebesar Rp100 triliun, kini menjadi Rp43,25 triliun, dengan pemotongan terbesar pada pemotongan perjalanan dinas.
"Nilai tukar rupiah disepakati Rp11.600 per dolar AS. Dengan catatan dari fraksi PDI-P terhadap asumsi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, bahwa nilai tukar ini merupakan nilai tukar terendah selama empat belas tahun dan berdampak pada bertambahnya subsidi BBM dan subsidi listrik yang begitu besar," tukasnya.
Hal-hal yang disepakati antara lain pemotongan anggaran belanja kementerian/lembaga (KL), serta penambahan alokasi subsidi BBM dan listrik. Kesepakatan ini nantinya akan dibawa ke rapat paripurna DPR malam ini.
"Hasil pembahasan Panja (panitia kerja) asumsi, panja belanja Badan Anggaran bersama pemerintah telah menyepakati hasil keputusan perubahan APBN 2014," ujar Ketua Banggar DPR RI, Ahmadi Noor Supit, di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (18/6/2014).
Beberapa perubahan dalam draft APBN-P 2014 yang telah disepakati di antaranya terkait subsidi energi. Dalam rancangan APBN-P 2014, anggaran subsidi BBM sebesar Rp350,3 triliun dengan kuota 46 juta kiloliter (kl).
"Subsidi listrik menjadi Rp103 triliun. Total subsidi energi tahun ini mencapai Rp453,3 triliun. Dan subsidi non energi sebesar Rp52,7 triliun," imbuhnya.
Selain itu, sambungnya, pemangkasan anggaran belanja K/L yang semula sebesar Rp100 triliun, kini menjadi Rp43,25 triliun, dengan pemotongan terbesar pada pemotongan perjalanan dinas.
"Nilai tukar rupiah disepakati Rp11.600 per dolar AS. Dengan catatan dari fraksi PDI-P terhadap asumsi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, bahwa nilai tukar ini merupakan nilai tukar terendah selama empat belas tahun dan berdampak pada bertambahnya subsidi BBM dan subsidi listrik yang begitu besar," tukasnya.
(gpr)