Pegadaian Jatim Targetkan Pendapatan Rp3 T
A
A
A
SURABAYA - Penjualan emas PT Pegadaian (Persero) Jawa Timur (Jatim) mengalami peningkatan. Tahun ini diprediksi akan mengalami kenaikan sebesar 2% dalam sebulan, jadi pendapatan mencapai Rp3 triliun.
Jumlah tersebut meningkat, karena tahun lalu Kantor Wilayah (Kanwil) PT Pegadaian Surabaya area Jatim membukukan pendapatan penjualan Rp2,8 triliun.
Angka yang tercatat bakal bergerak, apalagi Pegadaian terus mengadakan terobosan seperti Kemilau Emas Pegadaian. Di mana, konsumen bisa memperoleh hadiah 1 kilogram emas dalam setiap undian yang dilakukan Juli 2014 dan Januari 2015.
"Bagi nasabah yang baru dan lama memiliki kesempatan memperoleh emas 1 kilogram. Minimal mereka mengendapkan emas dengan nilai Rp500 ribu," kata Deputi Bisnis Surabaya I, Hakim Setiawan, Senin (23/6/2014).
Hakim optimis target untuk membukukan keuangan sebesar Rp3 triliun bisa terealisasi, karena Pegadaian melakukan cara-cara pendekatan kepada masyarakat. Selain kemilau emas, Pegadaian juga menerapkan sistem konsinyasi emas kepada masyarakat. Sistem ini mengedepankan bagi hasil.
Sesuai aturan, setiap nasabah yang mengikuti sistem ini akan mendapatkan keuntungan sebesar 1/3, sedangkan Pegadaian memperoleh 2/3 dari hasil konsinyasi. Artinya, nasabah maupun pegadaian bisa mendapatkan keuntungan tersebut jika emas batangan yang dititipkan laku.
Untuk pembagiannya, Pegadaian mendapatkan jumlah yang cukup besar, karena Pegadaian yang bertanggung jawab atas emas yang dititipkan. Selain itu, Pegadaian juga bertanggung jawab atas keamanan serta operasional dalam penjualan. Namun, pembagian yang ada saling menguntungkan.
Pegadaian, lanjut Hakim, akan menerapkan sistem keadilan. Artinya, nasabah yang menitipkan emasnya terlebih dulu, mereka yang memiliki kesempatan lebih awal mendapatkan keuntungan jika laku. Sedangkan emas yang laku, Pegadaian akan mengganti dengan yang baru dan dibuat dari Jakarta.
"Banyak masyarakat yang tertarik sistem ini. Di Surabaya Pegadaian yang menjalankan sistem ini ada empat, yakni Pegadaian Dinoyo, Jemursari, Mulyosari, dan Blauran," terang dia.
Selain ini, Pegadaian juga menawarkan arisan emas bagi nasabah. Sistem ini mulai mendapat respon positif bagi masyarakat, di Malang ada tujuh kelompok masyarakat yang memutuskan ikut arisan ini saat pengenalan.
Mereka senang dengan cara-cara ini, sebab arisan yang dilakukan tidak merugikan. "Dimanapun tempatnya, arisan emas akan menguntungkan, harga emas tidak akan turun," papar Hakim.
Kepala Kanwil PT Pegadaian Surabaya di Jatim, Agus Priabodo mengatakan, pihaknya akan berupaya untuk meningkatkan pelayanan kepada konsumen, Pegadaian akan memberikan kemudahan arisan emas bagi masyarakat. "Arisan ini bisa mendongkrak pendapatan Pegadaian," katanya.
Untuk melekasnakan arisan ini, ujar Agus, ketentuan yang diterapkan tidak terlalu sulit. Minimal pesertanya berjumlah enam orang, menyerahkan KTP, jumlah berat yang dipesan sama, ada ketuanya, ada perjanjian bersama, dan pengambilan barang atau emas dilakukan ketua.
Dalam arisan ini tidak ditentukan jumlah gram emas yang dibuat arisan, Pegadaian menyerahkan sepenuhnya kepada peserta. Dengan terobosan ini, Pegadaian yakin pendapatan akan mengalami peningkatan.
Jika tahun lalu memperoleh Rp64 miliar, kali ini diprediksi akan meningkat 5 hingga 6 kali lipat dari jumlah tersebut.
Jumlah tersebut meningkat, karena tahun lalu Kantor Wilayah (Kanwil) PT Pegadaian Surabaya area Jatim membukukan pendapatan penjualan Rp2,8 triliun.
Angka yang tercatat bakal bergerak, apalagi Pegadaian terus mengadakan terobosan seperti Kemilau Emas Pegadaian. Di mana, konsumen bisa memperoleh hadiah 1 kilogram emas dalam setiap undian yang dilakukan Juli 2014 dan Januari 2015.
"Bagi nasabah yang baru dan lama memiliki kesempatan memperoleh emas 1 kilogram. Minimal mereka mengendapkan emas dengan nilai Rp500 ribu," kata Deputi Bisnis Surabaya I, Hakim Setiawan, Senin (23/6/2014).
Hakim optimis target untuk membukukan keuangan sebesar Rp3 triliun bisa terealisasi, karena Pegadaian melakukan cara-cara pendekatan kepada masyarakat. Selain kemilau emas, Pegadaian juga menerapkan sistem konsinyasi emas kepada masyarakat. Sistem ini mengedepankan bagi hasil.
Sesuai aturan, setiap nasabah yang mengikuti sistem ini akan mendapatkan keuntungan sebesar 1/3, sedangkan Pegadaian memperoleh 2/3 dari hasil konsinyasi. Artinya, nasabah maupun pegadaian bisa mendapatkan keuntungan tersebut jika emas batangan yang dititipkan laku.
Untuk pembagiannya, Pegadaian mendapatkan jumlah yang cukup besar, karena Pegadaian yang bertanggung jawab atas emas yang dititipkan. Selain itu, Pegadaian juga bertanggung jawab atas keamanan serta operasional dalam penjualan. Namun, pembagian yang ada saling menguntungkan.
Pegadaian, lanjut Hakim, akan menerapkan sistem keadilan. Artinya, nasabah yang menitipkan emasnya terlebih dulu, mereka yang memiliki kesempatan lebih awal mendapatkan keuntungan jika laku. Sedangkan emas yang laku, Pegadaian akan mengganti dengan yang baru dan dibuat dari Jakarta.
"Banyak masyarakat yang tertarik sistem ini. Di Surabaya Pegadaian yang menjalankan sistem ini ada empat, yakni Pegadaian Dinoyo, Jemursari, Mulyosari, dan Blauran," terang dia.
Selain ini, Pegadaian juga menawarkan arisan emas bagi nasabah. Sistem ini mulai mendapat respon positif bagi masyarakat, di Malang ada tujuh kelompok masyarakat yang memutuskan ikut arisan ini saat pengenalan.
Mereka senang dengan cara-cara ini, sebab arisan yang dilakukan tidak merugikan. "Dimanapun tempatnya, arisan emas akan menguntungkan, harga emas tidak akan turun," papar Hakim.
Kepala Kanwil PT Pegadaian Surabaya di Jatim, Agus Priabodo mengatakan, pihaknya akan berupaya untuk meningkatkan pelayanan kepada konsumen, Pegadaian akan memberikan kemudahan arisan emas bagi masyarakat. "Arisan ini bisa mendongkrak pendapatan Pegadaian," katanya.
Untuk melekasnakan arisan ini, ujar Agus, ketentuan yang diterapkan tidak terlalu sulit. Minimal pesertanya berjumlah enam orang, menyerahkan KTP, jumlah berat yang dipesan sama, ada ketuanya, ada perjanjian bersama, dan pengambilan barang atau emas dilakukan ketua.
Dalam arisan ini tidak ditentukan jumlah gram emas yang dibuat arisan, Pegadaian menyerahkan sepenuhnya kepada peserta. Dengan terobosan ini, Pegadaian yakin pendapatan akan mengalami peningkatan.
Jika tahun lalu memperoleh Rp64 miliar, kali ini diprediksi akan meningkat 5 hingga 6 kali lipat dari jumlah tersebut.
(izz)