Kebutuhan Uang Selama Ramadan di Samarinda Rp2,7 T
A
A
A
SAMARINDA - Kebutuhan uang tunai di wilayah Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) dan sekitarnya saat Ramadan dan jelang Lebaran diprediksi mencapai Rp2,7 triliun.
Deputi Bank Indonesia (BI) Kaltim Teguh Setiadi menjelaskan, kebutuhan uang tunai jelang Lebaran di Kaltim setiap tahunnya terus mengalami peningkatan. Pada 2012 lalu, BI Kaltim mencatat kebutuhan uang jelang Lebaran mencapai Rp1,98 triliun. Jumlah ini kembali mengalami peningkatan pada 2013 menjadi Rp2,44 triliun.
“Tahun 2012 lalu itu meningkat 288% dibandingkan kebutuhan uang tunai di bulan-bulan lainnya. Sedangkan 2013 mencapai 364% dari normal,” kata Teguh kepada wartawan di Samarinda, Kamis (26/6/2014).
BI Kaltim juga membuka loket penukaran uang di kantornya di Jalan Gajah Mada, Samarinda. Jika pada hari biasa hanya dibuka dua loket, saat Ramadan ini membuka 4 loket penukaran.
“Kami juga membuka loket penukaran di parkiran BI. Kemudian jelang Lebaran, kami akan siapkan loket penukaran mobile yang akan ditempatkan di pusat-pusat keramaian,” katanya.
Seluruh outlet penukaran uang tersebut mulai dibuka 30 Juni dan berakhir 25 Juli mendatang. Selain membuka sendiri, BI Kaltim juga bekerja sama dengan 32 bank di Samarinda untuk menyediakan outlet. Seluruh bank itu bersedia membuka outlet penukaran dan penarikan uang tunai sebanyak 106 outlet.
“Fenomena pedagang uang ini marak jelang Lebaran. Hal ini dimanfaatkan masyarakat yang malas ke bank. Oleh sebab itu, loket penukaran kita perbanyak. Jika tahun lalu kita bekerja sama dengan 11 bank, tahun ini kita kerja sama dengan 32 bank,” kata Teguh.
Deputi Bank Indonesia (BI) Kaltim Teguh Setiadi menjelaskan, kebutuhan uang tunai jelang Lebaran di Kaltim setiap tahunnya terus mengalami peningkatan. Pada 2012 lalu, BI Kaltim mencatat kebutuhan uang jelang Lebaran mencapai Rp1,98 triliun. Jumlah ini kembali mengalami peningkatan pada 2013 menjadi Rp2,44 triliun.
“Tahun 2012 lalu itu meningkat 288% dibandingkan kebutuhan uang tunai di bulan-bulan lainnya. Sedangkan 2013 mencapai 364% dari normal,” kata Teguh kepada wartawan di Samarinda, Kamis (26/6/2014).
BI Kaltim juga membuka loket penukaran uang di kantornya di Jalan Gajah Mada, Samarinda. Jika pada hari biasa hanya dibuka dua loket, saat Ramadan ini membuka 4 loket penukaran.
“Kami juga membuka loket penukaran di parkiran BI. Kemudian jelang Lebaran, kami akan siapkan loket penukaran mobile yang akan ditempatkan di pusat-pusat keramaian,” katanya.
Seluruh outlet penukaran uang tersebut mulai dibuka 30 Juni dan berakhir 25 Juli mendatang. Selain membuka sendiri, BI Kaltim juga bekerja sama dengan 32 bank di Samarinda untuk menyediakan outlet. Seluruh bank itu bersedia membuka outlet penukaran dan penarikan uang tunai sebanyak 106 outlet.
“Fenomena pedagang uang ini marak jelang Lebaran. Hal ini dimanfaatkan masyarakat yang malas ke bank. Oleh sebab itu, loket penukaran kita perbanyak. Jika tahun lalu kita bekerja sama dengan 11 bank, tahun ini kita kerja sama dengan 32 bank,” kata Teguh.
(rna)