Regulasi Bisnis Investasi dan Dana Pensiun Mendesak
A
A
A
JAKARTA - Implementasi Masyarakat Ekonomi ASEAN pada tahun 2015 akan membawa banyak perubahaan terhadap pasar asuransi dan pengelolaan dana pensiun di wilayah tersebut.
Sebagai bagian dari satu bank global dengan jaringan terluas, Citibank Indonesia menyelenggarakan “Indonesia Investor Services Forum 2014” untuk pertama kali yang menghadirkan berbagai ulasan lengkap terkait tren, sistem investasi dan manajemen dana pensiun di Asia.
Citi Country Officer, Citibank Indonesia Tigor M Siahaan mangatakan, batas waktu untuk mewujudkan Masyarakat Ekonomi ASEAN kurang dari dua tahun lagi. Regulator dan pelaku industri harus bekerja sama untuk menyelesaikan sistem dan peraturan.
"Ini bukan hanya dibutuhkan untuk menghadapi hambatan dan tantangan saat ini, namun juga bermanfaat untuk memaksimalkan pertumbuhan bisnis sekuritas di Indonesia menjelang pengimplementasian Masyarakat Ekonomi ASEAN sebelum akhir tahun 2015.” ujar Tigor dalam siaran pers, Rabu (2/7/2014).
Usaha preventif juga dibutuhkan untuk mengantisipasi dampak dari implementasi Masyarakat Ekonomi ASEAN dalam kaitan dengan perubahan komposisi populasi Indonesia di 30-40 tahun ke depan. Menurut data Sensus Penduduk tahun 2010, populasi penduduk berusia lanjut di Indonesia akan meningkat, dan akan mempengaruhi keseimbangan ratio jumlah penduduk usia produktif dan penduduk usia lanjut.
“Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyadari bahwa pasar asuransi dan pengelolaan dana pensiun di Indonesia masih perlu mengembangkan produk asuransi dan pengelolaan dana pensiun, sehingga sesuai dengan harapan konsumen,” kata Deputi Komisioner Pengawas Industri Keuangan Non bank, Otoritas Jasa Keuangan, Dumoly Freddy Pardede.
“Dengan luas dan jangkauan pasar asuransi serta pengelolaan dana pensiun di Indonesia yang masih dibatasi oleh jumlah pendapatan dan profesi pegawai dengan pendapatan tetap, OJK masih harus mengelola pasar dengan melakukan intervensi pengembangan berbagai produk keuangan asuransi seperti asuransi syariah, asuransi mikro, juga asuransi khusus untuk memperluas pasar serta menjangkau pelaku industri pertanian dan perkebunan.”
Selain pemahaman terhadap pasar di Indonesia yang perlu dikembangkan dan diperbaiki, Indonesia Investor Services Forum 2014 juga membahas berbagai trend dan sistem pengelolaan dana pensiun.
“Indonesia memiliki kesempatan unik untuk memanfaatkan bonus demografi dengan mengembangkan industri dana pensiun multi pilar yang mendorong investasi dan tabungan jangka panjang,” ujar Head of ASEAN (ex-Singapore) for Citi Securities Services Bryan Murphy. “Apabila Indonesia dapat menangani tantangan tersebut, maka ke depannya Indonesia juga akan terhindar dari perangkap greying economy yang terjadi di seluruh dunia.”
Selain perampungan sistem yang diperlukan untuk mendukung pertumbuhan manajemen dana pensiun, diskusi ini juga mengidentifikasi bahwa peraturan dan undang-undang perlindungan nasabah di Indonesia merupakan faktor kunci dalam industri keuangan yang juga perlu diselesaikan sebelum implementasi Masyarakat Ekonomi ASEAN pada 2015.
Sebagai bagian dari satu bank global dengan jaringan terluas, Citibank Indonesia menyelenggarakan “Indonesia Investor Services Forum 2014” untuk pertama kali yang menghadirkan berbagai ulasan lengkap terkait tren, sistem investasi dan manajemen dana pensiun di Asia.
Citi Country Officer, Citibank Indonesia Tigor M Siahaan mangatakan, batas waktu untuk mewujudkan Masyarakat Ekonomi ASEAN kurang dari dua tahun lagi. Regulator dan pelaku industri harus bekerja sama untuk menyelesaikan sistem dan peraturan.
"Ini bukan hanya dibutuhkan untuk menghadapi hambatan dan tantangan saat ini, namun juga bermanfaat untuk memaksimalkan pertumbuhan bisnis sekuritas di Indonesia menjelang pengimplementasian Masyarakat Ekonomi ASEAN sebelum akhir tahun 2015.” ujar Tigor dalam siaran pers, Rabu (2/7/2014).
Usaha preventif juga dibutuhkan untuk mengantisipasi dampak dari implementasi Masyarakat Ekonomi ASEAN dalam kaitan dengan perubahan komposisi populasi Indonesia di 30-40 tahun ke depan. Menurut data Sensus Penduduk tahun 2010, populasi penduduk berusia lanjut di Indonesia akan meningkat, dan akan mempengaruhi keseimbangan ratio jumlah penduduk usia produktif dan penduduk usia lanjut.
“Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyadari bahwa pasar asuransi dan pengelolaan dana pensiun di Indonesia masih perlu mengembangkan produk asuransi dan pengelolaan dana pensiun, sehingga sesuai dengan harapan konsumen,” kata Deputi Komisioner Pengawas Industri Keuangan Non bank, Otoritas Jasa Keuangan, Dumoly Freddy Pardede.
“Dengan luas dan jangkauan pasar asuransi serta pengelolaan dana pensiun di Indonesia yang masih dibatasi oleh jumlah pendapatan dan profesi pegawai dengan pendapatan tetap, OJK masih harus mengelola pasar dengan melakukan intervensi pengembangan berbagai produk keuangan asuransi seperti asuransi syariah, asuransi mikro, juga asuransi khusus untuk memperluas pasar serta menjangkau pelaku industri pertanian dan perkebunan.”
Selain pemahaman terhadap pasar di Indonesia yang perlu dikembangkan dan diperbaiki, Indonesia Investor Services Forum 2014 juga membahas berbagai trend dan sistem pengelolaan dana pensiun.
“Indonesia memiliki kesempatan unik untuk memanfaatkan bonus demografi dengan mengembangkan industri dana pensiun multi pilar yang mendorong investasi dan tabungan jangka panjang,” ujar Head of ASEAN (ex-Singapore) for Citi Securities Services Bryan Murphy. “Apabila Indonesia dapat menangani tantangan tersebut, maka ke depannya Indonesia juga akan terhindar dari perangkap greying economy yang terjadi di seluruh dunia.”
Selain perampungan sistem yang diperlukan untuk mendukung pertumbuhan manajemen dana pensiun, diskusi ini juga mengidentifikasi bahwa peraturan dan undang-undang perlindungan nasabah di Indonesia merupakan faktor kunci dalam industri keuangan yang juga perlu diselesaikan sebelum implementasi Masyarakat Ekonomi ASEAN pada 2015.
(gpr)