BTN Siap Jadi Bank Fokus Perumahan dan Infrastruktur
A
A
A
JAKARTA - Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) Maryono mengaku pihaknya telah siap untuk bertransformasi menjadi bank fokus membiayai perkreditan perumahan, baik subsidi ataupun non subsidi, serta infrastruktur di Indonesia.
“Bank fokus itu khususnya di perumahan, kalau saya katakan bahwa bank fokus perumahan dan infrastruktur itu harus,” kata Maryono saat berkunjung ke kantor redaksi KORAN SINDO di Jakarta, Kamis (3/7/2014).
Dia melanjutkan, infrastruktur itu sangat harus segera diselesaikan. Menurut dia, infrastruktur harus dibiayai dalam skill produk kredit berjalan.
Dalam jangka panjang, lanjutnya, rumah juga harus dibiayai. Sehingga dalam hal ini, Bank BTN agak berbeda dengan bank-bank lain. “Untuk itu bank fokus harus ada,” imbuhnya.
Dia mengungkap, pihaknya juga tetap fokus dalam melakukan pembiayaan perumahan. Menurut Maryono, perseroan akan tetap melakukan transformasi pengembangan aset. BTN akan melakukan transformasi dengan merubah bisnis yakni bagaimana menciptakan bisnis perumahan bisa meningkat.
“Bagimana bentuknya, kami tetap mengedepankan KPR perumahan rakyat. Karena kita tidak bisa meninggalkan KPR,” ucap Maryono.
Menurut dia, pihaknya akan masuk ke KPR non subsidi. Maryono bercerita, kalau dulu BTN melalui perorangan, nanti pihaknya akan masuk ke korporasi.
Dia mencontohkan, semisal MNC Group ingin membangun rumah karyawan. Maka Bank BTN menawarkan itu kepada MNC Group. “Demikian juga Pemda, setiap pemda menganut otonomi daerah, mempunyai visi membangun kota baru. Ini kan bisa jadi percepatan,” terang dia.
"Dengan melihat potensi kebutuhan rumah yang setiap tahun naik 400 ribu, kita perlu ada suatu bank khusus atau fokus. Bangkok, China, Australia dia bisa memenuhi bagaimana kebutuhan rumah itu bisa terpenuhi dan tertata dengan baik karena ada bank khusus. Sedangkan Indonesia kalau kita serahkan ke bank umum, ini akan sulit," ujar dia.
Dia mengklaim, selama ini perbankan yang berminat menangani KPR bersubsidi hanyalah pihaknya. Bahkan 94% target KPR subsidi yang telah dicanangkan pemerintah telah dipenuhinya.
"Yang jelas ini sudah bertahun-tahun dan BTN kini bisa memberikan suatu pembiayaan kelas atas. Ini yang merupakan potensi luar biasa," imbuhnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, saat ini pihaknya memiliki beberapa sumber pembiayaan yang memungkinkannya bertransformasi menjadi bank khusus. Pertama, sumber dana dari pemerintah yang selama ini disebut dana peduli.
"Kedua kalau kita nanti pemerintah melakukan UU mengenai Tapera. Ini juga jadi sumber pembiayaan kita. Dalam tempo 5 tahun kita bisa mengumpulkan Rp20 triliun," terang Maryono.
Mantan Direktur Bank Mutiara ini melanjutkan, sumber pembiayaan ketiga adalah melalui dana dari lembaga security SMR. Serta keempat, dana yang diperoleh dari masyarakat melalui penerbitan obligasi dan produk security lainnya.
"SMF akan kita dorong, kita akan mentransformasi bagaimana BTN menjadi industri rumah/pabrik rumah. Ini perlu suatu hal adanya keinginan bahwa kita care terhadap perumahan rakyat," terangnya.
Bahkan Maryono memproklamirkan, jika dua kandidat Calon Presiden (Capres) yang akan berlaga di Pemilihan Umum (Pemilu) pekan depan akan menciptakan bank fokus jika terpilih nanti, pihaknya pun siap menjadi salah satunya.
"Kalau kita mendengar dua Capres ingin ada bank fokus, yang sudah siap adalah bank perumahan. Enggak usah nunggu 365 hari. Hari pertama kita bisa," pungkas dia.
“Bank fokus itu khususnya di perumahan, kalau saya katakan bahwa bank fokus perumahan dan infrastruktur itu harus,” kata Maryono saat berkunjung ke kantor redaksi KORAN SINDO di Jakarta, Kamis (3/7/2014).
Dia melanjutkan, infrastruktur itu sangat harus segera diselesaikan. Menurut dia, infrastruktur harus dibiayai dalam skill produk kredit berjalan.
Dalam jangka panjang, lanjutnya, rumah juga harus dibiayai. Sehingga dalam hal ini, Bank BTN agak berbeda dengan bank-bank lain. “Untuk itu bank fokus harus ada,” imbuhnya.
Dia mengungkap, pihaknya juga tetap fokus dalam melakukan pembiayaan perumahan. Menurut Maryono, perseroan akan tetap melakukan transformasi pengembangan aset. BTN akan melakukan transformasi dengan merubah bisnis yakni bagaimana menciptakan bisnis perumahan bisa meningkat.
“Bagimana bentuknya, kami tetap mengedepankan KPR perumahan rakyat. Karena kita tidak bisa meninggalkan KPR,” ucap Maryono.
Menurut dia, pihaknya akan masuk ke KPR non subsidi. Maryono bercerita, kalau dulu BTN melalui perorangan, nanti pihaknya akan masuk ke korporasi.
Dia mencontohkan, semisal MNC Group ingin membangun rumah karyawan. Maka Bank BTN menawarkan itu kepada MNC Group. “Demikian juga Pemda, setiap pemda menganut otonomi daerah, mempunyai visi membangun kota baru. Ini kan bisa jadi percepatan,” terang dia.
"Dengan melihat potensi kebutuhan rumah yang setiap tahun naik 400 ribu, kita perlu ada suatu bank khusus atau fokus. Bangkok, China, Australia dia bisa memenuhi bagaimana kebutuhan rumah itu bisa terpenuhi dan tertata dengan baik karena ada bank khusus. Sedangkan Indonesia kalau kita serahkan ke bank umum, ini akan sulit," ujar dia.
Dia mengklaim, selama ini perbankan yang berminat menangani KPR bersubsidi hanyalah pihaknya. Bahkan 94% target KPR subsidi yang telah dicanangkan pemerintah telah dipenuhinya.
"Yang jelas ini sudah bertahun-tahun dan BTN kini bisa memberikan suatu pembiayaan kelas atas. Ini yang merupakan potensi luar biasa," imbuhnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, saat ini pihaknya memiliki beberapa sumber pembiayaan yang memungkinkannya bertransformasi menjadi bank khusus. Pertama, sumber dana dari pemerintah yang selama ini disebut dana peduli.
"Kedua kalau kita nanti pemerintah melakukan UU mengenai Tapera. Ini juga jadi sumber pembiayaan kita. Dalam tempo 5 tahun kita bisa mengumpulkan Rp20 triliun," terang Maryono.
Mantan Direktur Bank Mutiara ini melanjutkan, sumber pembiayaan ketiga adalah melalui dana dari lembaga security SMR. Serta keempat, dana yang diperoleh dari masyarakat melalui penerbitan obligasi dan produk security lainnya.
"SMF akan kita dorong, kita akan mentransformasi bagaimana BTN menjadi industri rumah/pabrik rumah. Ini perlu suatu hal adanya keinginan bahwa kita care terhadap perumahan rakyat," terangnya.
Bahkan Maryono memproklamirkan, jika dua kandidat Calon Presiden (Capres) yang akan berlaga di Pemilihan Umum (Pemilu) pekan depan akan menciptakan bank fokus jika terpilih nanti, pihaknya pun siap menjadi salah satunya.
"Kalau kita mendengar dua Capres ingin ada bank fokus, yang sudah siap adalah bank perumahan. Enggak usah nunggu 365 hari. Hari pertama kita bisa," pungkas dia.
(gpr)