Minyak Brent Dekati Harga Terendah Tiga Pekan
A
A
A
MELBOURNE - Harga minyak mentah brent diperdagangkan mendekati harga terendah lebih dari tiga pekan lantaran Libya yang siap meningkatkan ekspor minyak dan di tengah spekulasi pasokan minyak mentah Irak masih aman.
Libya sebagai pemegang cadangan minyak terbesar di Afrika telah membuka dua terminal terbesar, Es Sider dan Ras Lanuf setelah berhasil merebutnya dari pemberontak dan siap untuk melakukan ekspor.
terminal Es Sider memproduksi 340 ribu barel, sedangkan ras Lanuf sebanyak 220 ribu barel. Libya memproduksi minyak sebanyak 300 ribu barel per hari (bph) pada bulan lalu. Jumlah itu menyusut dibanding Juni 2013 sebanyak 1,13 juta bph.
Sementara kekerasan di Irak sebagai negara produsen terbesar kedua di Organisasi Nagara-negara pengeskpor Minyak (OPEC) belum meluas ke selatan yang merupakan lumbung minyak negara itu.
"Harga minyak kemungkinan akan tetap datar. Kita kembali punya pasokan dari Libya dan sepertinya kekerasan di Irak tidak akan meluas ke selatan," kata analis Fat prophets David Lennox seperti dilansir dari Bloomberg, Senin (7/7/2014).
Minyak berjangka (futures) sedikit berubah di London untuk hari kelima pada 4 Juli 2014 dan merupakan penurunan terpanjang sejak Januari 2014. Minyak brent turun 2,4% sepanjang pekan lalu, menghapus keuntungan tahun ini.
Sementara minyak brent di London ICE Futures Europe Exchange untuk pengiriman Agustus berada di harga USD110,80 per barel naik 16 sen pada pukul 12.53 siang waktu Sydney. Kontrak tersebut turun 36 sen menjadi USD110,64 pada tanggal 4 Juli, penutupan terendah sejak 11 Juni. Semua volume berjangka yang diperdagangkan sekitar 12% di bawah rata-rata 100 hari.
Adapun harga minyak West Texas Intermediate (WTI) di New York Mercantile Exchange untuk pengiriman Agustus turun 6 sen dibanding posisi 3 Juli, yang ditutup pada harga USD104 per barel.
Tidak ada transaksi pada 4 Juli karena libur Hari Kemerdekaan Amerika Serikat (AS) dan transaksi kembali dimulai hari ini. Premi patokan minyak mentah AS terhadap brent diperdagangkan sebesar USD6,80.
Libya sebagai pemegang cadangan minyak terbesar di Afrika telah membuka dua terminal terbesar, Es Sider dan Ras Lanuf setelah berhasil merebutnya dari pemberontak dan siap untuk melakukan ekspor.
terminal Es Sider memproduksi 340 ribu barel, sedangkan ras Lanuf sebanyak 220 ribu barel. Libya memproduksi minyak sebanyak 300 ribu barel per hari (bph) pada bulan lalu. Jumlah itu menyusut dibanding Juni 2013 sebanyak 1,13 juta bph.
Sementara kekerasan di Irak sebagai negara produsen terbesar kedua di Organisasi Nagara-negara pengeskpor Minyak (OPEC) belum meluas ke selatan yang merupakan lumbung minyak negara itu.
"Harga minyak kemungkinan akan tetap datar. Kita kembali punya pasokan dari Libya dan sepertinya kekerasan di Irak tidak akan meluas ke selatan," kata analis Fat prophets David Lennox seperti dilansir dari Bloomberg, Senin (7/7/2014).
Minyak berjangka (futures) sedikit berubah di London untuk hari kelima pada 4 Juli 2014 dan merupakan penurunan terpanjang sejak Januari 2014. Minyak brent turun 2,4% sepanjang pekan lalu, menghapus keuntungan tahun ini.
Sementara minyak brent di London ICE Futures Europe Exchange untuk pengiriman Agustus berada di harga USD110,80 per barel naik 16 sen pada pukul 12.53 siang waktu Sydney. Kontrak tersebut turun 36 sen menjadi USD110,64 pada tanggal 4 Juli, penutupan terendah sejak 11 Juni. Semua volume berjangka yang diperdagangkan sekitar 12% di bawah rata-rata 100 hari.
Adapun harga minyak West Texas Intermediate (WTI) di New York Mercantile Exchange untuk pengiriman Agustus turun 6 sen dibanding posisi 3 Juli, yang ditutup pada harga USD104 per barel.
Tidak ada transaksi pada 4 Juli karena libur Hari Kemerdekaan Amerika Serikat (AS) dan transaksi kembali dimulai hari ini. Premi patokan minyak mentah AS terhadap brent diperdagangkan sebesar USD6,80.
(rna)