Laju IHSG Tak Terpengaruh Hasil Hitung Cepat Pilpres

Kamis, 10 Juli 2014 - 12:25 WIB
Laju IHSG Tak Terpengaruh Hasil Hitung Cepat Pilpres
Laju IHSG Tak Terpengaruh Hasil Hitung Cepat Pilpres
A A A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menembus level 5.100 pada perdagangan hari ini. Hal ini berselang satu hari setelah pelaksanaan Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) pada Rabu, 9 Juli 2014.

Director of Infestment Bangking Sucorinvest Central Ghani, Achdiarini Siwiwardhani mengatakan, untuk laju IHSG tidak terpengaruh oleh hasil hitung cepat yang menobatkan dua pasangan capres-cawapres sekaligus sebagai pemenangnya.

Laju IHSG ini, menurut Siwi menunjukkan bahwa pelaku pasar sudah mulai dewasa dalam menyikapi hasil Pilpres 2014.

"Proses kemarin (Pilpres) berlangsung lancar. Itu faktor paling utama. Artinya, semua lini pasar modal luar maupun domestik, sudah semakin stabil. Investor luar menilai kita (Indonesia) semakin dewasa dalam berpolitik," ujarnya usai menghadiri pencatatan perdana saham MBAP di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (10/7/2014).

Dia mengatakan, kedewasaan ini terlihat dari kondisi keamanan, baik selama pelaksanaan maupun pasca pelaksanaan Pilpres yang cenderung kondusif tanpa diwarnai keributan berarti.

Kondisi ini, lanjut Siwi, membawa dampak positif bagi pelaku pasar bahwa praktik demokrasi di Indonesia berjalan sebagaimana mestinya yang tercermin dari kebebasan masyarakat dalam mengaspirasikan suaranya.

"Euforianya adalah kita bisa menjalankan pemilu dengan lancar. Indonesia dengan jumlah masayarakat yang sangat besar, dan juga memiliki aspirasi yang sangat besar, bahwa mereka (masyarakat) bisa memilih secara bebas," tuturnya.

Namun, pelaku pasar tetap menantikan hasil resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU). "Kepastian atas hasil KPU akan sangat kita nantikan. Karena itu yang akan sangat kita nantikan, itu yang akan sangat memengaruhi ke depan akan seperti apa," imbuh Siwi.

Menurutnya, pelaku pasar sangat mengharapkan siapapun Presiden terpilih akan dapat memberikan kepastian hukum dan kebijakan yang berkenaan dengan pembangunan dan ekonomi.

Sehingga, diharapkan kinerja perusahaan tercatat pun dapat semakin kuat karena kebijakan yang diterapkan tidak berubah-ubah alias konsisten.

"Kalau fundamental emiten itu terkait dengan kondisi makro ekonomi, tak lepas dari performa makro dan mikro. Jadi yang utama itu adanya kepastian terhadap setiap kebijakan. Kepastian ini yang kita maksud aturan kebijakan tidak berubah-ubah. Itu yang paling utama," pungkasnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9661 seconds (0.1#10.140)