IHSG Berpotensi Memperpanjang Penguatan
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak variatif dengan kecenderungan memperpanjang kenaikan.
Menurut Analis Teknikal Mandiri Sekuritas Ayyi Achmad Hidayah, IHSG bergerak di atas EMA 200 hari. Indeks bergerak menguat dan membentuk gap up. Indeks breakout resistance dan membentuk level tertinggi baru di 5.165. Indikator RSI di zona 55% mengindikasikan potensi pasar di area overbought.
“Hari ini indeks akan bergerak mixed to up,“ kata dia dalam risetnya, Jumat (11/7/2014).
Dia memprediksi, IHSG akan bergerak pada support di level 5.058 dan resistance di level 5.151. Peluang kenaikan ini di tengah pelemahan bursa saham Amerika Serikat (AS).
Pasar saham AS ditutup melemah, seiring melambatnya kinerja emiten. Koreksi dialami indeks Dow Jones Industrial Avg sebesar 0,42% dan indeks S&P500 sebesar 0,41%.
Dari pasar Asia, pergerakan pasar saham dipengaruhi oleh agresi Israel ke Palestina, yang menimbulkan ketegangan di Timur Tengah. Koreksi pasar saham Asia ditunjukkan oleh indeks Nikkei 225 sebesar -0,58% dan indeks KOSPI Composite di Korea Selatan 0,76%.
Sementara harga kontrak berjangka (futures) komoditas juga terkoreksi. Harga minyak mentah WTI turun 0,06% ke posisi USD102,74 per barel. Sedangkan harga emas Comex terkoreksi 0,11% ke level USD1.337,70 per ons.
Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) kembali mempertahankan tingkat suku bunga acuan (BI Rate) di posisi 7,5%. Ke depan, investor menanti rilis kinerja semester I dari emiten. Di sisi lain, penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS (USD) memberikan sentimen terhadap pergerakan IHSG.
Menurut Analis Teknikal Mandiri Sekuritas Ayyi Achmad Hidayah, IHSG bergerak di atas EMA 200 hari. Indeks bergerak menguat dan membentuk gap up. Indeks breakout resistance dan membentuk level tertinggi baru di 5.165. Indikator RSI di zona 55% mengindikasikan potensi pasar di area overbought.
“Hari ini indeks akan bergerak mixed to up,“ kata dia dalam risetnya, Jumat (11/7/2014).
Dia memprediksi, IHSG akan bergerak pada support di level 5.058 dan resistance di level 5.151. Peluang kenaikan ini di tengah pelemahan bursa saham Amerika Serikat (AS).
Pasar saham AS ditutup melemah, seiring melambatnya kinerja emiten. Koreksi dialami indeks Dow Jones Industrial Avg sebesar 0,42% dan indeks S&P500 sebesar 0,41%.
Dari pasar Asia, pergerakan pasar saham dipengaruhi oleh agresi Israel ke Palestina, yang menimbulkan ketegangan di Timur Tengah. Koreksi pasar saham Asia ditunjukkan oleh indeks Nikkei 225 sebesar -0,58% dan indeks KOSPI Composite di Korea Selatan 0,76%.
Sementara harga kontrak berjangka (futures) komoditas juga terkoreksi. Harga minyak mentah WTI turun 0,06% ke posisi USD102,74 per barel. Sedangkan harga emas Comex terkoreksi 0,11% ke level USD1.337,70 per ons.
Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) kembali mempertahankan tingkat suku bunga acuan (BI Rate) di posisi 7,5%. Ke depan, investor menanti rilis kinerja semester I dari emiten. Di sisi lain, penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS (USD) memberikan sentimen terhadap pergerakan IHSG.
(rna)