Sentimen Pilpres Tak Pengaruhi Saham-saham MNC Group
A
A
A
JAKARTA - Kepala Riset MNC Edwin Sebayang membantah turunnya saham-saham MNC Group pada perdagangan saham terakhir ini disebabkan sentimen negatif keberpihakan perusahaan terkait Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014. Terbukti, pada perdagangan hari ini mayoritas saham emiten di bawah MNC Group berhasil naik.
Menurutnya, penurunan saham yang terjadi pada emiten di bawah MNC Group merupakan hal wajar terjadi di pasar, dan dialami banyak emiten. Di saat momen tertentu, ketika ada sentimen negatif dari sisi fundamental, investor akan akan melakukan aksi jual.
"Isu Pilpres akan menjadi sentimen negatif sesaat, karena pada dasarnya para investor mengerti bahwa emiten tidak berhubungan secara langsung dengan apa yang dilakukan Big Bos (Hary Tanoesoedibjo) perusahaan. Terbukti saat ini beberapa saham MNC Group naik," ujar Edwin dihubungi Sindonews, Jumat (11/7/2014).
Edwin menambahkan, dalam waktu dekat, saham-saham MNC Group akan terus membaik karena kesadaran investor dalam melihat saham-saham mana yang dinilai menguntungkan.
"Jadi saya tegaskan sepak terjang Pak Hary Tanoe di politik tidak berpengaruh signifikan terhadap saham-saham perusahaan MNC Group di bursa karena pengaruh Pilpres terhadap investor hanya sesaat atau temporary," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, saham sebagian besar emiten di bawah MNC Group yang kemarin sempat anjlok, pada perdagangan hari ini berhasil menguat di saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari terakhir pekan ini berakhir di zona merah dan jatuh terdalam di Asia.
Berdasarkan pantauan IHSG perdagangan hari ini, Jumat (11/7/2014), perusahaan MNC Group seperti PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) naik Rp75 menjadi Rp2.635, PT MNC Investama Tbk (BHIT) naik Rp4 menjadi Rp318, dan PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP) naik Rp25 menjadi Rp895.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo menilai, terkoreksinya pasar saham Indonesia termasuk saham MNC Group merupakan hal wajar. Menurutnya, ini hanyalah aksi ambil untung setelah terjadi kenaikan signifikan dalam beberapa hari kemarin.
"Secara umum saya tidak melihat ketegangan itu, upaya untuk stabilisasi menjaga pertumbuhan ekonomi yang baik terus dilakukan. Pelaku pasar profit taking itu wajar," ujar Agus.
Pada perdagangan hari ini, IHSG tergerus 65,41 poin atau 1,28% ke level 5.032,60. IHSG pagi tadi ini dibuka langsung tergelincir ke zona merah setelah kemarin berhasil mencetak rekor. IHSG melemah 32,61 poin atau 0,64% ke level 5.065,41 dan pada akhir sesi I, IHSG parkir pada level 5.013,45.
Sementara IHSG kemarin menguat 73,30 poin atau 1,46% ke level 5.098,01 didukung euforia pemilihan presiden (pilpres) kemarin dan dipertahankannya suku bunga acuan (BI rate). Penguatan IHSG kemarin di tengah variatifnya bursa Asia. Sementara hari ini, bursa Asia mayoritas memerah.
Menurutnya, penurunan saham yang terjadi pada emiten di bawah MNC Group merupakan hal wajar terjadi di pasar, dan dialami banyak emiten. Di saat momen tertentu, ketika ada sentimen negatif dari sisi fundamental, investor akan akan melakukan aksi jual.
"Isu Pilpres akan menjadi sentimen negatif sesaat, karena pada dasarnya para investor mengerti bahwa emiten tidak berhubungan secara langsung dengan apa yang dilakukan Big Bos (Hary Tanoesoedibjo) perusahaan. Terbukti saat ini beberapa saham MNC Group naik," ujar Edwin dihubungi Sindonews, Jumat (11/7/2014).
Edwin menambahkan, dalam waktu dekat, saham-saham MNC Group akan terus membaik karena kesadaran investor dalam melihat saham-saham mana yang dinilai menguntungkan.
"Jadi saya tegaskan sepak terjang Pak Hary Tanoe di politik tidak berpengaruh signifikan terhadap saham-saham perusahaan MNC Group di bursa karena pengaruh Pilpres terhadap investor hanya sesaat atau temporary," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, saham sebagian besar emiten di bawah MNC Group yang kemarin sempat anjlok, pada perdagangan hari ini berhasil menguat di saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari terakhir pekan ini berakhir di zona merah dan jatuh terdalam di Asia.
Berdasarkan pantauan IHSG perdagangan hari ini, Jumat (11/7/2014), perusahaan MNC Group seperti PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) naik Rp75 menjadi Rp2.635, PT MNC Investama Tbk (BHIT) naik Rp4 menjadi Rp318, dan PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP) naik Rp25 menjadi Rp895.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo menilai, terkoreksinya pasar saham Indonesia termasuk saham MNC Group merupakan hal wajar. Menurutnya, ini hanyalah aksi ambil untung setelah terjadi kenaikan signifikan dalam beberapa hari kemarin.
"Secara umum saya tidak melihat ketegangan itu, upaya untuk stabilisasi menjaga pertumbuhan ekonomi yang baik terus dilakukan. Pelaku pasar profit taking itu wajar," ujar Agus.
Pada perdagangan hari ini, IHSG tergerus 65,41 poin atau 1,28% ke level 5.032,60. IHSG pagi tadi ini dibuka langsung tergelincir ke zona merah setelah kemarin berhasil mencetak rekor. IHSG melemah 32,61 poin atau 0,64% ke level 5.065,41 dan pada akhir sesi I, IHSG parkir pada level 5.013,45.
Sementara IHSG kemarin menguat 73,30 poin atau 1,46% ke level 5.098,01 didukung euforia pemilihan presiden (pilpres) kemarin dan dipertahankannya suku bunga acuan (BI rate). Penguatan IHSG kemarin di tengah variatifnya bursa Asia. Sementara hari ini, bursa Asia mayoritas memerah.
(gpr)