Bank Mandiri Area Manado Raup Laba Rp172 M
A
A
A
MANADO - PT Bank Mandiri area Manado mencatat kinerja cukup gemilang. Di periode semester I/2014, bank berpelat merah ini mampu membukukan laba mencapai Rp172 miliar atau 78% dari total target 2014 sebesar Rp220 miliar.
"Tahun lalu kami mampu mencapai laba 125%, dengan capaian laba di semester ini, kami optimis bisa mencapai catatan tahun lalu, dengan mencapai laba di atas 100%," ujar Vice Presiden Bank Mandiri area Manado Hotman Nainggolan, Selasa (15/7/2014).
Namun, semester II dinilainya lebih sulit, khususnya dengan kondisi ekonomi di Sulawesi Utara (Sulut) yang tengah melambat. "Semester awal belum banyak pembiayaan sehingga laba kami tinggi, karena jangan salah, laba ini berasal dari pendapatan bunga di kurangi biaya. Mampu mendapat laba Rp100 Mmiliar di semester II berjalan ini saja sudah sangat baik bagi kami," tambahnya.
Tak hanya laba, catatan pertumbuhan kredit di semester I juga mengalami pertumbuhan rata-rata mencapai 19% secara year on year (yoy) di semua segmen. Sementara dana himpunan (tabungan/DPK) meningkat 21%.
"Khusus untuk kredit mikro kita kita juga mengalami peningkatan signifian sebesar 28% atau Rp678 miliar," jelasnya.
Hotman menambahkan, untuk loan to deposite (LDR) bank yang dipimpinnya berada di angka 85%, yang dikatakannya sebagai standar angka yang sehat.
"Angka ini sesuai fungsi intermediasi bank yang menjembatani orang yang membutuhkan dana dengan orang yang menghimpun dananya di bank. Sehingga fungsi intermediasi di bank kami berjalan baik, terlebih lagi non performing loan (NPL) atau kredit bermasalah kami hanya 1,2%," ungkapnya.
"Tahun lalu kami mampu mencapai laba 125%, dengan capaian laba di semester ini, kami optimis bisa mencapai catatan tahun lalu, dengan mencapai laba di atas 100%," ujar Vice Presiden Bank Mandiri area Manado Hotman Nainggolan, Selasa (15/7/2014).
Namun, semester II dinilainya lebih sulit, khususnya dengan kondisi ekonomi di Sulawesi Utara (Sulut) yang tengah melambat. "Semester awal belum banyak pembiayaan sehingga laba kami tinggi, karena jangan salah, laba ini berasal dari pendapatan bunga di kurangi biaya. Mampu mendapat laba Rp100 Mmiliar di semester II berjalan ini saja sudah sangat baik bagi kami," tambahnya.
Tak hanya laba, catatan pertumbuhan kredit di semester I juga mengalami pertumbuhan rata-rata mencapai 19% secara year on year (yoy) di semua segmen. Sementara dana himpunan (tabungan/DPK) meningkat 21%.
"Khusus untuk kredit mikro kita kita juga mengalami peningkatan signifian sebesar 28% atau Rp678 miliar," jelasnya.
Hotman menambahkan, untuk loan to deposite (LDR) bank yang dipimpinnya berada di angka 85%, yang dikatakannya sebagai standar angka yang sehat.
"Angka ini sesuai fungsi intermediasi bank yang menjembatani orang yang membutuhkan dana dengan orang yang menghimpun dananya di bank. Sehingga fungsi intermediasi di bank kami berjalan baik, terlebih lagi non performing loan (NPL) atau kredit bermasalah kami hanya 1,2%," ungkapnya.
(izz)