Konversi BBM ke BBG Terkendala Market
A
A
A
JAKARTA - Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina (Persero) Hanung Budya mengungkapkan, saat ini pihaknya masih terus menjalankan proses konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG). Namun masih terganjal infrastruktur dan market yang belum memadai.
"Sedang dijalankan, masalahnya membangun infrastrukturnya dulu. Membangun SPBG, kemudian harus menyiapkan konverter kit. Akan tetap jalankan," ujar dia di Hotel Kempinski Jakarta, kemarin.
Pihaknya membuka kesempatan bagi swasta untuk mengikuti proyek konversi ini. Namun, hingga saat ini belum ada swasta yang melirik untuk bekerja sama dengan perusahaan berpelat merah tersebut.
"Swasta kita undang kalau mau. Cuma kan begini, investasinya besar, volumenya masih kecil sehingga swasta belum mau masuk. Karena itu Pertamina masuk dulu," ujarnya.
Sementara dihubungi secara terpisah, Media Manager Pertamina Adiatma Sardjito mengungkapkan, perseroan merencanakan membangun 124 Saluran Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) di Indonesia. Namun rencana tersebut masih terhalang sulitnya market untuk proyek ini.
"Yang ada sekarang masih kendala, yang di Palembang pembelinya belum ada. Kemudian di wilayah Jakarta, Palembang, dan Bandung ada 16 (SPBG). Tapi yang sudah beroperasi baru enam," sebut Adiatma kepada Sindonews, Jumat (18/7/2014).
Menurutnya, tidak beroperasinya SPBG yang sudah terlanjut dibangun tersebut lantaran belum adanya pasar yang besar, serta masih ada proses yang belum selesai.
"Karena ada tiga unit di Palembang belum ada pasarnya, masih ada yang prosesnya belum selesai. Sementara tiga unit, Agustus akan beroperasi di Surabaya," jelasnya.
"Sedang dijalankan, masalahnya membangun infrastrukturnya dulu. Membangun SPBG, kemudian harus menyiapkan konverter kit. Akan tetap jalankan," ujar dia di Hotel Kempinski Jakarta, kemarin.
Pihaknya membuka kesempatan bagi swasta untuk mengikuti proyek konversi ini. Namun, hingga saat ini belum ada swasta yang melirik untuk bekerja sama dengan perusahaan berpelat merah tersebut.
"Swasta kita undang kalau mau. Cuma kan begini, investasinya besar, volumenya masih kecil sehingga swasta belum mau masuk. Karena itu Pertamina masuk dulu," ujarnya.
Sementara dihubungi secara terpisah, Media Manager Pertamina Adiatma Sardjito mengungkapkan, perseroan merencanakan membangun 124 Saluran Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) di Indonesia. Namun rencana tersebut masih terhalang sulitnya market untuk proyek ini.
"Yang ada sekarang masih kendala, yang di Palembang pembelinya belum ada. Kemudian di wilayah Jakarta, Palembang, dan Bandung ada 16 (SPBG). Tapi yang sudah beroperasi baru enam," sebut Adiatma kepada Sindonews, Jumat (18/7/2014).
Menurutnya, tidak beroperasinya SPBG yang sudah terlanjut dibangun tersebut lantaran belum adanya pasar yang besar, serta masih ada proses yang belum selesai.
"Karena ada tiga unit di Palembang belum ada pasarnya, masih ada yang prosesnya belum selesai. Sementara tiga unit, Agustus akan beroperasi di Surabaya," jelasnya.
(izz)