Jasa Marga Butuh Uang Receh Rp4,7 M untuk Tol Cikempek
A
A
A
JAKARTA - PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) mengaku sengaja mengumpulkan uang receh untuk menyiapkan uang kembalian para pemudik yang membayar tol dengan menggunakan uang pecahan besar.
Direktur Utama PT Jasa Marga Adityawarman mengungkapkan, untuk ruas tol Cikampek harus ada tambahan uang kembalian sebesar Rp1,2 miliar, dari biasanya Rp3,5 miliar. Tambahan tersebut berlaku selama 14 hari. "Jadi untuk 14 hari saja Rp4,7 miliar," katanya di Kantornya, Jakarta, Senin (21/7/2014).
Biasanya, kata dia, pada saat Lebaran para pemudik membayar uang tol dengan uang pecahan besar. Hal ini akan menjadi permasalahan besar jika Jasa Marga tidak menyiapkan uang kembalian dengan nominal kecil saat Lebaran.
"Kita siapkan uang kembalian luar biasa, pemudik rata-rata saat lebaran mengambil uangnya dari ATM dalam jumlah besar semua," ujarnya.
Menurutnya, kerumitan akan bertambah ketika jasa perbankan melakukan penutupan selama Lebaran. Pihaknya agak kesulitan mendapatkan uang pecahan kecil. "Ini yang rumit, perbankan melakukan penutupan saat Lebaran, sehingga kita tidak bisa tukar uang," ungkap dia.
Namun, pihaknya akan melakukan operasi pasar mencari tempat penukaran uang pecahan kecil, sepertri ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dan bank sebelum melakukan penutupan.
"Sehingga kita lakukan penukara uang receh, kita operasi pasar menukarkan uang receh ke pom bensin, ke bank yang tidak padat. Ini hal yang tidak kalah penting, persiapan bagus uang recehnya tidak ada," pungkas dia.
Adit memperkirakan puncak arus mudik terjadi pada H-3 sebelum Lebaran, tepatnya pada Jumat (25/7). "Bisa disimpulkan pengguna jasa kami puncak mudik Jumat, Sabtu mereka tidak bolos sebelum Lebaran, itu jadi pertimbangan," pungkasnya.
Direktur Utama PT Jasa Marga Adityawarman mengungkapkan, untuk ruas tol Cikampek harus ada tambahan uang kembalian sebesar Rp1,2 miliar, dari biasanya Rp3,5 miliar. Tambahan tersebut berlaku selama 14 hari. "Jadi untuk 14 hari saja Rp4,7 miliar," katanya di Kantornya, Jakarta, Senin (21/7/2014).
Biasanya, kata dia, pada saat Lebaran para pemudik membayar uang tol dengan uang pecahan besar. Hal ini akan menjadi permasalahan besar jika Jasa Marga tidak menyiapkan uang kembalian dengan nominal kecil saat Lebaran.
"Kita siapkan uang kembalian luar biasa, pemudik rata-rata saat lebaran mengambil uangnya dari ATM dalam jumlah besar semua," ujarnya.
Menurutnya, kerumitan akan bertambah ketika jasa perbankan melakukan penutupan selama Lebaran. Pihaknya agak kesulitan mendapatkan uang pecahan kecil. "Ini yang rumit, perbankan melakukan penutupan saat Lebaran, sehingga kita tidak bisa tukar uang," ungkap dia.
Namun, pihaknya akan melakukan operasi pasar mencari tempat penukaran uang pecahan kecil, sepertri ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dan bank sebelum melakukan penutupan.
"Sehingga kita lakukan penukara uang receh, kita operasi pasar menukarkan uang receh ke pom bensin, ke bank yang tidak padat. Ini hal yang tidak kalah penting, persiapan bagus uang recehnya tidak ada," pungkas dia.
Adit memperkirakan puncak arus mudik terjadi pada H-3 sebelum Lebaran, tepatnya pada Jumat (25/7). "Bisa disimpulkan pengguna jasa kami puncak mudik Jumat, Sabtu mereka tidak bolos sebelum Lebaran, itu jadi pertimbangan," pungkasnya.
(izz)