Mendag Perkirakan Neraca Perdagangan Juni Defisit
A
A
A
JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi memperkirakan neraca perdagangan Indonesia (NPI) pada Juni 2014 akan defisit.
"Kalau buat bulan Juni ini kan masalahnya bisa karena boleh ekspor konsentrat emas, tapi saya melihatnya mungkin akan terjadi defisit perdagangan bulan juni ini," ujar dia di Kantor Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Jakarta, Senin (21/7/2014) sore.
Lebih lanjut dia menuturkan, defisitnya neraca perdagangan pada Juni lebih disebabkan larangan izin ekspor konsentrat, serta banyaknya pedagang yang mengimpor barang-barang kebutuhan Lebaran dan tahun ajaran baru untuk sekolah.
"Tapi saya melihatnya mungkin akan terjadi defisit perdagangan bulan Juni ini disebabkan oleh dua hal, yaitu satu karena konsentrat tidak boleh diekspor, kedua pedagang itu impor itu Lebaran dan sekolah. Jadi itu yang bikin mungkin terjadi defisit perdagangan," imbuh dia.
Kendati akan terjadi defisit, namun dia memastikan defisitnya neraca perdagangan tidak akan terlalu mengkhawatirkan. Bahkan dia mengatakan, prediksi Bank Indonesia (BI) yang mengatakan akan terjadi defisit sebesar USD300 juta masih dianggap wajar.
"Tetapi saya merasa bahwa secara struktur sebenarnya lebih baik, kalaupun terjadi defisit perdagangan, mestinya tidak terlalu mengkhawatirkan angkanya, tipis-tipis aja. Ya kalau sampai segitu (USD300 juta) kita anggap okelah," pungkas dia.
"Kalau buat bulan Juni ini kan masalahnya bisa karena boleh ekspor konsentrat emas, tapi saya melihatnya mungkin akan terjadi defisit perdagangan bulan juni ini," ujar dia di Kantor Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Jakarta, Senin (21/7/2014) sore.
Lebih lanjut dia menuturkan, defisitnya neraca perdagangan pada Juni lebih disebabkan larangan izin ekspor konsentrat, serta banyaknya pedagang yang mengimpor barang-barang kebutuhan Lebaran dan tahun ajaran baru untuk sekolah.
"Tapi saya melihatnya mungkin akan terjadi defisit perdagangan bulan Juni ini disebabkan oleh dua hal, yaitu satu karena konsentrat tidak boleh diekspor, kedua pedagang itu impor itu Lebaran dan sekolah. Jadi itu yang bikin mungkin terjadi defisit perdagangan," imbuh dia.
Kendati akan terjadi defisit, namun dia memastikan defisitnya neraca perdagangan tidak akan terlalu mengkhawatirkan. Bahkan dia mengatakan, prediksi Bank Indonesia (BI) yang mengatakan akan terjadi defisit sebesar USD300 juta masih dianggap wajar.
"Tetapi saya merasa bahwa secara struktur sebenarnya lebih baik, kalaupun terjadi defisit perdagangan, mestinya tidak terlalu mengkhawatirkan angkanya, tipis-tipis aja. Ya kalau sampai segitu (USD300 juta) kita anggap okelah," pungkas dia.
(rna)