Realisasi Investasi PLN Tak Capai Target
A
A
A
JAKARTA - Kepala Pusat Manajemen Risiko Fiskal, Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Freddy R Saragih menilai realisasi investasi yang dibutuhkan oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) selama lima tahun terakhir masih jauh di bawah target yang ditentukan.
"2012 PLN hanya bisa sediakan Rp40 triliun, dan 2013 hanya Rp 30 triliun," ungkap Freddy dalam kesempatan Journalist Class tentang Kelistrikan di Mandarin Oriental Hotel Jakarta, Selasa (22/7/2014).
Dia mengungkapkan, pada 2012 lalu target investasi yang dibutuhkan untuk membiayai PLN untuk jangka waktu lima tahun ke depan sebesar Rp560 triliun. Sementara berdasarkan hitungan realisasi selama tahun 2012 dan 2013 hanya bisa dicapai Rp75 triliun.
Oleh sebab itu, untuk mencapai target lima tahun kedepan, sudah sedianya setiap tahun realisasi pembiayaan bisa mencapai Rp 100 triliun.
"Tahun ini realisasi investasi PLN pada tahun ini juga tidak akan jauh dari realisasi di tahun-tahun sebelumnya," imbuh dia.
Menurutnya, investasi yang dibutuhkan tersebut digunakan agar PLN bisa menyediakan pasokan listrik secara merata, yakni untuk biaya pembangkit sebesar Rp400 triliun, biaya transmisi Rp100 triliun, dan biaya distribusi Rp60 triliun.
Dia mengatakan, masih alotnya realisasi investasi ini pun menjadi masalah untuk pembanguanan HVDC atau jaringan listrik bawah laut di Sumatera.
"Paradok di Sumatera karena transmisi yang gak memadai. Pembangunan transmisi masih bermasaah, dari mana biayanya untuk distribusi ke Jawa," pungkasnya.
"2012 PLN hanya bisa sediakan Rp40 triliun, dan 2013 hanya Rp 30 triliun," ungkap Freddy dalam kesempatan Journalist Class tentang Kelistrikan di Mandarin Oriental Hotel Jakarta, Selasa (22/7/2014).
Dia mengungkapkan, pada 2012 lalu target investasi yang dibutuhkan untuk membiayai PLN untuk jangka waktu lima tahun ke depan sebesar Rp560 triliun. Sementara berdasarkan hitungan realisasi selama tahun 2012 dan 2013 hanya bisa dicapai Rp75 triliun.
Oleh sebab itu, untuk mencapai target lima tahun kedepan, sudah sedianya setiap tahun realisasi pembiayaan bisa mencapai Rp 100 triliun.
"Tahun ini realisasi investasi PLN pada tahun ini juga tidak akan jauh dari realisasi di tahun-tahun sebelumnya," imbuh dia.
Menurutnya, investasi yang dibutuhkan tersebut digunakan agar PLN bisa menyediakan pasokan listrik secara merata, yakni untuk biaya pembangkit sebesar Rp400 triliun, biaya transmisi Rp100 triliun, dan biaya distribusi Rp60 triliun.
Dia mengatakan, masih alotnya realisasi investasi ini pun menjadi masalah untuk pembanguanan HVDC atau jaringan listrik bawah laut di Sumatera.
"Paradok di Sumatera karena transmisi yang gak memadai. Pembangunan transmisi masih bermasaah, dari mana biayanya untuk distribusi ke Jawa," pungkasnya.
(gpr)