Pertamina Lubricants Targetkan Penjualan 800 Juta Liter
A
A
A
JAKARTA - PT Pertamina Lubricants, anak usaha PT Pertamina (Persero) yang bergerak di industri minyak pelumas atau oli menargetkan penjualan pada periode 2018-2019 sebesar 800 juta liter.
"Kita terus melakukan pengembangan dan kita telah mempunyai beberapa fasilitas penunjang. Maka dari itu, dalam roadmap di 2018-2019, target penjualan kita bisa 800 juta liter," ujar Direktur Utama PT Pertamina Lubricants Supriyanto di Jakarta, Kamis (24/7/2014).
Dia menjelaskan target penjualan tersebut dibagi dua, yaitu untuk pasar ekspor dan domestik. Untuk pasar ekspor, pihaknya menargetkan bisa menjual 200 juta liter dan pasar domestik 600 juta liter.
"Untuk saat ini, ekspor oli Pertamina baru mencapai 50 juta liter atau kalau dirupiahkan mencapai Rp1 triliun. Sementara untuk pasar domestik mencapai Rp9 triliun," katanya.
Jadi, lanjut Supriyanto, untuk pasar luar negeri masih 10%. Namun ke depan akan terus ditingkatkan seiring dengan ekspansi yang dilakukan perusahaan.
Di pasar luar negeri, PT Pertamina Lubricants cukup aktif dalam mengembangkan bisnisnya. Pasalnya, Pertamina Lubricants dalam proses mengakuisisi salah satu perusahaan oli di Thailand.
"Di Thailand, kita akan mengakuisisi perusahaan oli yang mempunyai fasilitas produksi 120.000 liter. Kita akan beli untuk memenuhi pasar Thailand dan Indo China," katanya.
Sejauh ini, proses akuisisi tersebut sudah tahap legal formal. Sehingga diharapkan dalam waktu dekat sudah bisa didirikan PT Pertamina Lubricants Thailand. "Sehingga kebutuhan Thailand dan Indo China bisa dipasok dari sana," ujar dia.
Pertamina Lubricants telah mengekspor oli ke 24 negara. Namun tidak semua negara yang melakukan permintaan oli secara rutin karena ada beberapa negara melakukan permintaan untuk beberapa kebutuhan tertentu saja.
Awalnya, Pertamina Lubricants menjajal pasar ekspor pada 2007 dengan menggandeng perusahaan eksportir oli asal Korea dengan tujuan Pakistan.
"Saat itu, nama brandnya masih digabung antara Pertamina dan perusahaan Korea yaitu dikasih nama Zipex. Namun, pada 2008 kita sudah mendapat ilmunya dan pada akhirnya kita bisa melakukan ekspor sendiri dengan brand sendiri yaitu Fastron ataupun Enduro," jelasnya.
"Kita terus melakukan pengembangan dan kita telah mempunyai beberapa fasilitas penunjang. Maka dari itu, dalam roadmap di 2018-2019, target penjualan kita bisa 800 juta liter," ujar Direktur Utama PT Pertamina Lubricants Supriyanto di Jakarta, Kamis (24/7/2014).
Dia menjelaskan target penjualan tersebut dibagi dua, yaitu untuk pasar ekspor dan domestik. Untuk pasar ekspor, pihaknya menargetkan bisa menjual 200 juta liter dan pasar domestik 600 juta liter.
"Untuk saat ini, ekspor oli Pertamina baru mencapai 50 juta liter atau kalau dirupiahkan mencapai Rp1 triliun. Sementara untuk pasar domestik mencapai Rp9 triliun," katanya.
Jadi, lanjut Supriyanto, untuk pasar luar negeri masih 10%. Namun ke depan akan terus ditingkatkan seiring dengan ekspansi yang dilakukan perusahaan.
Di pasar luar negeri, PT Pertamina Lubricants cukup aktif dalam mengembangkan bisnisnya. Pasalnya, Pertamina Lubricants dalam proses mengakuisisi salah satu perusahaan oli di Thailand.
"Di Thailand, kita akan mengakuisisi perusahaan oli yang mempunyai fasilitas produksi 120.000 liter. Kita akan beli untuk memenuhi pasar Thailand dan Indo China," katanya.
Sejauh ini, proses akuisisi tersebut sudah tahap legal formal. Sehingga diharapkan dalam waktu dekat sudah bisa didirikan PT Pertamina Lubricants Thailand. "Sehingga kebutuhan Thailand dan Indo China bisa dipasok dari sana," ujar dia.
Pertamina Lubricants telah mengekspor oli ke 24 negara. Namun tidak semua negara yang melakukan permintaan oli secara rutin karena ada beberapa negara melakukan permintaan untuk beberapa kebutuhan tertentu saja.
Awalnya, Pertamina Lubricants menjajal pasar ekspor pada 2007 dengan menggandeng perusahaan eksportir oli asal Korea dengan tujuan Pakistan.
"Saat itu, nama brandnya masih digabung antara Pertamina dan perusahaan Korea yaitu dikasih nama Zipex. Namun, pada 2008 kita sudah mendapat ilmunya dan pada akhirnya kita bisa melakukan ekspor sendiri dengan brand sendiri yaitu Fastron ataupun Enduro," jelasnya.
(izz)