Inflasi Juli 2014 Diperkirakan 0,75%
Sabtu, 02 Agustus 2014 - 22:20 WIB
Inflasi Juli 2014 Diperkirakan 0,75%
A
A
A
JAKARTA - Kepala Ekonom Bank Mandiri, Destry Damayanti mengungkapkan, inflasi pada Juli 2014 diperkirakan berada di angka 0,75%. Hal ini sesuai proyeksi pemerintah, bahwa inflasi pada bulan kemarin kemungkinan berada di bawah 1%.
"Inflasi Juli 0,75% month on month (mom), dan 4,4% year on year (yoy)," ujarnya ketika dihubungi Sindonews, Sabtu (2/8/2014).
Menurut Destry, hal ini didorong karena harga makanan yang relatif stabil meskipun terdapat momen Ramadan dan Lebaran, yang biasanya menyebabkan angka inflasi melonjak. Kenaikan harga barang kebutuhan pokok pada Juli masih dalam taraf wajar.
"Memang dibanding bulan lalu lebih tinggi, karena ini bulan Ramadan. Tapi kenaikannya normal dalam batas wajar," tegasnya.
Destry mengatakan, kenaikan wajar ini dipicu karena ada apresiasi terhadap rupiah selama Juli. Selain itu, harga emas relatif stabil meskipun Ramadan. "Harga emas relatif stabil, biasanya Ramadan kan tinggi. Tahun ini enggak. Kecenderungan malah agak turun dibanding bulan Juli di periode lalu," terangnya.
Amblasnya jembatan Comal di Jawa Tengah, beberapa waktu lalu, lajut Destry tidak terlalu berdampak pada angka inflasi nasional. Kenaikan angka inflasi hanya terjadi di daerah Jawa Tengah.
"Kita enggak melihat impact secara nasional. Inflasi sekitar Jawa Tengah saja. Komponen ke nasional relatif enggak terlalu gede. Beda kalau kejadiannya di Jabodetabek. Itu kontribusinya cukup besar. Hampir 20%. Jadi, secara nasional enggak terlalu impact, kalau regional iya," tandas Destry.
"Inflasi Juli 0,75% month on month (mom), dan 4,4% year on year (yoy)," ujarnya ketika dihubungi Sindonews, Sabtu (2/8/2014).
Menurut Destry, hal ini didorong karena harga makanan yang relatif stabil meskipun terdapat momen Ramadan dan Lebaran, yang biasanya menyebabkan angka inflasi melonjak. Kenaikan harga barang kebutuhan pokok pada Juli masih dalam taraf wajar.
"Memang dibanding bulan lalu lebih tinggi, karena ini bulan Ramadan. Tapi kenaikannya normal dalam batas wajar," tegasnya.
Destry mengatakan, kenaikan wajar ini dipicu karena ada apresiasi terhadap rupiah selama Juli. Selain itu, harga emas relatif stabil meskipun Ramadan. "Harga emas relatif stabil, biasanya Ramadan kan tinggi. Tahun ini enggak. Kecenderungan malah agak turun dibanding bulan Juli di periode lalu," terangnya.
Amblasnya jembatan Comal di Jawa Tengah, beberapa waktu lalu, lajut Destry tidak terlalu berdampak pada angka inflasi nasional. Kenaikan angka inflasi hanya terjadi di daerah Jawa Tengah.
"Kita enggak melihat impact secara nasional. Inflasi sekitar Jawa Tengah saja. Komponen ke nasional relatif enggak terlalu gede. Beda kalau kejadiannya di Jabodetabek. Itu kontribusinya cukup besar. Hampir 20%. Jadi, secara nasional enggak terlalu impact, kalau regional iya," tandas Destry.
(dmd)
