Jero: Jakarta Pusat Banyak Orang Kaya
A
A
A
JAKARTA - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) telah mengumumkan bahwa mulai 1 Agustus 2014, bahan bakar solar bersubsidi dilarang diperjualbelikan di wilayah Jakarta Pusat.
Menanggapi hal itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik mengatakan, sebagian besar masyarakat yang tinggal di wilayah Jakarta Pusat adalah kelas menengah ke atas. Oleh sebab itu, dirasa keputusan untuk membatasi penjualan di wilayah tersebut tepat.
"Contoh, mengapa di Jakarta Pusat dilakukan pengendalian solar subsidi? Karena di Jakarta Pusat 26 SPBU orangnya orang berada. Disitu akan dikendalikan," ujar dia dalam Konferensi Pers di Kantor Kementerian ESDM Jakarta, Selasa (5/8/2014).
Oleh sebab itu, masyarakat yang tinggal di wilayah tersebut tidak terlalu banyak komplain dan memilih untuk membeli Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi.
"Jadi kalau ada orang dari Menteng ini, terus dia mau beli solar tau-tau tidak ada solar subsidi kan orang berada bisa beli yang tidak subsidi. Sehingga yang disubsidi bisa untuk yang tidak mampu," imbuh dia.
Jika masyarakat tetap bersikukuh mau membeli BBM bersubsidi, sambung Jero, mereka dapat membelinya di daerah lain yang tidak dilakukan pembatasan.
"Jangan komplain kepada kita. Pergilah sedikit ke Tebet untuk dapat yang subsidi. Kalo rakyat menengah ke bawah dia mau nyari sedikit yang subsidi. Itu ilustrasinya," tukas dia.
Menanggapi hal itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik mengatakan, sebagian besar masyarakat yang tinggal di wilayah Jakarta Pusat adalah kelas menengah ke atas. Oleh sebab itu, dirasa keputusan untuk membatasi penjualan di wilayah tersebut tepat.
"Contoh, mengapa di Jakarta Pusat dilakukan pengendalian solar subsidi? Karena di Jakarta Pusat 26 SPBU orangnya orang berada. Disitu akan dikendalikan," ujar dia dalam Konferensi Pers di Kantor Kementerian ESDM Jakarta, Selasa (5/8/2014).
Oleh sebab itu, masyarakat yang tinggal di wilayah tersebut tidak terlalu banyak komplain dan memilih untuk membeli Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi.
"Jadi kalau ada orang dari Menteng ini, terus dia mau beli solar tau-tau tidak ada solar subsidi kan orang berada bisa beli yang tidak subsidi. Sehingga yang disubsidi bisa untuk yang tidak mampu," imbuh dia.
Jika masyarakat tetap bersikukuh mau membeli BBM bersubsidi, sambung Jero, mereka dapat membelinya di daerah lain yang tidak dilakukan pembatasan.
"Jangan komplain kepada kita. Pergilah sedikit ke Tebet untuk dapat yang subsidi. Kalo rakyat menengah ke bawah dia mau nyari sedikit yang subsidi. Itu ilustrasinya," tukas dia.
(gpr)