Pengiriman Buku Dongkrak Pendapatan PT Pos
A
A
A
BANDUNG - PT Pos Indonesia (Persero) hingga akhir tahun ini menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 18%. Optimisme tersebut cukup beralasan karena hingga semester I/2014, pertumbuhan pendapatan PT Pos sudah mencapai 14%.
Direktur Utama PT Pos Indonesia Budi Setiawan mengatakan, target pendapatan PT Pos hingga akhir tahun 2014 mencapai Rp4,5-Rp4,6 triliun dengan target laba bersih sekitar Rp300 miliar.
"Pencapaian kinerja yang ditunjukkan persero cukup positif. Revenue hingga semester I tumbuh 13-14%, dan ditargetkan hingga akhir tahun menjadi 17-18%," ujarnya kepada wartawan, belum lama ini.
Menurutnya, bisnis pengiriman buku kurikulum 2013 ke seluruh Indonesia mendongkrak pendapatan perseroan. Nilai dari bisnis ini berkisar Rp100-Rp150 miliar yang terbagi dalam dua tahap, yakni pada Juli dan September.
"Pengiriman buku ini ada instruksi langsung dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kami mendapat kontrak langsung dan bekerja sama dengan 19 percetakan di seluruh Indonesia," katanya.
"Kami sudah memulai (pengiriman) ini sejak sebulan lalu. Ada juga percetakan yang berasal dari Jabar, salah satunya SPKN. Bukunya untuk semua jenjang pendidikan dari tingkat SD, SMP dan SMA. Berat seluruh buku sekitar 25.000 ton atau sekitar 130 juta eksemplar buku," sambungnya.
Dia menambahkan, pendapatan juga terdorong dari momen Lebaran melalui transaksi Weselpos International yang meningkat hampir 30% dari 300 ribu transaksi pada kondisi normal menjadi 400 ribu transaksi.
"Nilai remittance dari luar negeri sekitar Rp1,6 triliun, jelas ini pertumbuhan yang cukup signifikan. Pengiriman uang berasal dari negara-negara yang terdapat banyak Tenaga Kerja Indonesia (TKI) seperti Malaysia, Hongkong, dan Singapura," tuturnya.
Masih menurut Budi, pertumbuhan pada semester I/2014 juga terjadi di seluruh kegiatan bisnis perseroan. Pendapatan PT Pos hingga akhir Juni tahun ini sebesar Rp2,1 triliun, sedangkan laba bersih pada periode tersebut tercatat Rp110 miliar.
"Pertumbuhan paling tinggi masih dialami oleh bisnis parcel sebesar 50%, sedangkan mail hanya tumbuh sekitar 17%. Parcel dan mail memberi kontribusi terbesar terhadap pendapatan kami pada enam bulan pertama tahun 2014 ini. Pendapatan dari mail dan parcel sebesar 55%, disusul jasa keuangan 10%, dan sisanya dari ritel, properti serta logistik," terangnya.
Direktur Utama PT Pos Indonesia Budi Setiawan mengatakan, target pendapatan PT Pos hingga akhir tahun 2014 mencapai Rp4,5-Rp4,6 triliun dengan target laba bersih sekitar Rp300 miliar.
"Pencapaian kinerja yang ditunjukkan persero cukup positif. Revenue hingga semester I tumbuh 13-14%, dan ditargetkan hingga akhir tahun menjadi 17-18%," ujarnya kepada wartawan, belum lama ini.
Menurutnya, bisnis pengiriman buku kurikulum 2013 ke seluruh Indonesia mendongkrak pendapatan perseroan. Nilai dari bisnis ini berkisar Rp100-Rp150 miliar yang terbagi dalam dua tahap, yakni pada Juli dan September.
"Pengiriman buku ini ada instruksi langsung dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kami mendapat kontrak langsung dan bekerja sama dengan 19 percetakan di seluruh Indonesia," katanya.
"Kami sudah memulai (pengiriman) ini sejak sebulan lalu. Ada juga percetakan yang berasal dari Jabar, salah satunya SPKN. Bukunya untuk semua jenjang pendidikan dari tingkat SD, SMP dan SMA. Berat seluruh buku sekitar 25.000 ton atau sekitar 130 juta eksemplar buku," sambungnya.
Dia menambahkan, pendapatan juga terdorong dari momen Lebaran melalui transaksi Weselpos International yang meningkat hampir 30% dari 300 ribu transaksi pada kondisi normal menjadi 400 ribu transaksi.
"Nilai remittance dari luar negeri sekitar Rp1,6 triliun, jelas ini pertumbuhan yang cukup signifikan. Pengiriman uang berasal dari negara-negara yang terdapat banyak Tenaga Kerja Indonesia (TKI) seperti Malaysia, Hongkong, dan Singapura," tuturnya.
Masih menurut Budi, pertumbuhan pada semester I/2014 juga terjadi di seluruh kegiatan bisnis perseroan. Pendapatan PT Pos hingga akhir Juni tahun ini sebesar Rp2,1 triliun, sedangkan laba bersih pada periode tersebut tercatat Rp110 miliar.
"Pertumbuhan paling tinggi masih dialami oleh bisnis parcel sebesar 50%, sedangkan mail hanya tumbuh sekitar 17%. Parcel dan mail memberi kontribusi terbesar terhadap pendapatan kami pada enam bulan pertama tahun 2014 ini. Pendapatan dari mail dan parcel sebesar 55%, disusul jasa keuangan 10%, dan sisanya dari ritel, properti serta logistik," terangnya.
(rna)