Tiga Sektor Ini Dukung Surplus Perdagangan
A
A
A
JAKARTA - Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Bayu Krisnamurthi menjelaskan, surplus perdagangan Indonesia didukung oleh produk sektor perkebunan, tambang dan perikanan. Lalu akan masuk sektor-sektor lain yang juga mendukung.
"Dukungan produk untuk surplus masih akan sama seperti kemarin, yaitu produk perkebunan, tambang, perikanan. Kemudian nanti akan mulai masuk industri manufaktur, automotif yang luar biasa," ujarnya usai pidato kenegaraan di Gedung MPR/PR, Jakarta, Jumat (15/8/2014).
Dia berharap, mudah-mudahan Indonesia bisa melihat lagi kebangkitan negaranya dari sektor tekstil dan garmen. Sedangkan dalam sektor elektronik saat ini sedang mencari momentum yang lebih besar lagi, terutama saat Indonesia jadi basis ICT. Indonesia akan dapatkan kesempatan lagi hal tersebut.
"Jadi strateginya ke depan akan lebih sama. Tingkatkan nilai tambah, perdalam, dan mendapatkan komponen ekspor manufaktur di dalam perdagangan. Sekarang sudah 67%. Angka yang tidak kecil dan akan ditingkatkan," ujarnya.
Untuk komoditas yang bisa ditingkatkan, Bayu memaparkan, di antaranya karet, kopi, teh, kakao, tanaman rempah, dan produk herbal sangat potensi besar.
"Untuk lima besar terbesar masih didominasi sawit, kakao, karet, kopi, dan teh," pungkasnya.
"Dukungan produk untuk surplus masih akan sama seperti kemarin, yaitu produk perkebunan, tambang, perikanan. Kemudian nanti akan mulai masuk industri manufaktur, automotif yang luar biasa," ujarnya usai pidato kenegaraan di Gedung MPR/PR, Jakarta, Jumat (15/8/2014).
Dia berharap, mudah-mudahan Indonesia bisa melihat lagi kebangkitan negaranya dari sektor tekstil dan garmen. Sedangkan dalam sektor elektronik saat ini sedang mencari momentum yang lebih besar lagi, terutama saat Indonesia jadi basis ICT. Indonesia akan dapatkan kesempatan lagi hal tersebut.
"Jadi strateginya ke depan akan lebih sama. Tingkatkan nilai tambah, perdalam, dan mendapatkan komponen ekspor manufaktur di dalam perdagangan. Sekarang sudah 67%. Angka yang tidak kecil dan akan ditingkatkan," ujarnya.
Untuk komoditas yang bisa ditingkatkan, Bayu memaparkan, di antaranya karet, kopi, teh, kakao, tanaman rempah, dan produk herbal sangat potensi besar.
"Untuk lima besar terbesar masih didominasi sawit, kakao, karet, kopi, dan teh," pungkasnya.
(izz)