Neraca Perdagangan Kuartal III Diperkirakan Naik
A
A
A
JAKARTA - Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Bayu Krisnamurthi mengatakan, neraca perdagangan pada kuartal III akan kembali naik dibanding kuartal II. Kenaikan tersebut diperkirakan akan cukup besar.
"Pada kuartal II biasanya cenderung turun. Kuartal III kembali naik dan kuartal IV puncaknya. Siklus Indonesia hampir selalu begitu. Paling bergeser sedikit angkanya dari kuartal II ke kuartal III," ujarnya usai pidato kenegaraan Presiden SBY di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Jumat (15/8/2014).
Bayu mengatakan, jika dilihat saat ini mungkin karena momentum pemilu dan Lebaran, jadi perdagangan sedikit lebih menurun.
"Tapi saya melihat kemungkinan kuartal II dan IV perdagangan tumbuh lebih tinggi itu peluangnya besar. Ditambah respon positif dunia usaha atas keputusan pemerintah memberikan kesempatan kepada perusahaan tambang untuk bisa beroperasi dan ekspor lagi. Jadi mudah-mudahan kita akan mendapat momentum positif untuk kuartal III dan kuartal IV," terang dia.
Namun, untuk angka perkiraan perdagangannya sendiri, Bayu belum bisa memberikan angkanya. "Tidak usahlah untuk masalah angkanya. Pokoknya kita bisa mempertahankan surplus untuk nonmigasnya," tandas Wamendag.
"Pada kuartal II biasanya cenderung turun. Kuartal III kembali naik dan kuartal IV puncaknya. Siklus Indonesia hampir selalu begitu. Paling bergeser sedikit angkanya dari kuartal II ke kuartal III," ujarnya usai pidato kenegaraan Presiden SBY di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Jumat (15/8/2014).
Bayu mengatakan, jika dilihat saat ini mungkin karena momentum pemilu dan Lebaran, jadi perdagangan sedikit lebih menurun.
"Tapi saya melihat kemungkinan kuartal II dan IV perdagangan tumbuh lebih tinggi itu peluangnya besar. Ditambah respon positif dunia usaha atas keputusan pemerintah memberikan kesempatan kepada perusahaan tambang untuk bisa beroperasi dan ekspor lagi. Jadi mudah-mudahan kita akan mendapat momentum positif untuk kuartal III dan kuartal IV," terang dia.
Namun, untuk angka perkiraan perdagangannya sendiri, Bayu belum bisa memberikan angkanya. "Tidak usahlah untuk masalah angkanya. Pokoknya kita bisa mempertahankan surplus untuk nonmigasnya," tandas Wamendag.
(izz)