Jawa Butuh Pembangkit Listrik Baru
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Chairul Tandjung mengatakan, pemerintah perlu membangun pembangkit listrik baru untuk memenuhi peningkatan permintaan listrik. Pembangkit listrik yang ada sekarang sudah tidak sanggup menampung peningkatan, meskipun ketersediaan relatif cukup.
"Di Jawa kalau tidak melakukan pembangunan (pembangkit listrik) luar biasa, dalam 2-3 tahun itu ya kurang lagi. Jadi, bangun secepat mungkin," ujarnya di kantor Ditjen Pajak, Jakarta, Jumat (15/8/2014).
Lebih lanjut, pria yang akrab disapa CT ini mengungkapkan, jaringan distribusi listrik untuk Jawa-Bali saat ini juga harus dibangun kembali. Sebab, jaringan tersebut tak akan sanggup menampung peningkatan kapasitas yang terus terjadi.
Dia menilai pentingnya mempercepat pembangunan infrastruktur kelistrikan di luar Jawa, seperti Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, hingga Papua.
"Cost (biaya produksi listrik) sekarang masih terlalu mahal, masih bakar BBM. Inefisiensi harus kita tekan, misal sekarang 1 kwH itu Rp1.200. Kalau bisa Rp1.000 atau Rp900 itu industri akan kompetitif," jelas mantan Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN) ini.
"Di Jawa kalau tidak melakukan pembangunan (pembangkit listrik) luar biasa, dalam 2-3 tahun itu ya kurang lagi. Jadi, bangun secepat mungkin," ujarnya di kantor Ditjen Pajak, Jakarta, Jumat (15/8/2014).
Lebih lanjut, pria yang akrab disapa CT ini mengungkapkan, jaringan distribusi listrik untuk Jawa-Bali saat ini juga harus dibangun kembali. Sebab, jaringan tersebut tak akan sanggup menampung peningkatan kapasitas yang terus terjadi.
Dia menilai pentingnya mempercepat pembangunan infrastruktur kelistrikan di luar Jawa, seperti Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, hingga Papua.
"Cost (biaya produksi listrik) sekarang masih terlalu mahal, masih bakar BBM. Inefisiensi harus kita tekan, misal sekarang 1 kwH itu Rp1.200. Kalau bisa Rp1.000 atau Rp900 itu industri akan kompetitif," jelas mantan Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN) ini.
(dmd)