Pangsa Pasar Bank BUMN 50% dari Total Transaksi
A
A
A
JAKARTA - Direktur Consumer Banking BRI A. Toni Soetirto mengungkapkan bahwa pangsa pasar dari kerja sama tiga bank badan usaha milik negara (BUMN), yakni Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Mandiri dalam pengembangan EDC mencapai 50% dari total transaksi merchant di Indonesia.
“Begitu pula dari sisi infrastruktur mesin EDC di merchant, sehingga sinergi ini akan berdampak positif untuk mencapai efisiensi di industri sekaligus sebagai perwujudan semangat nasionalisme kami mendukung terbentuknya gerbang pembayaran nasional di Indonesia,” kata Toni saat launching EDC Link di Jakarta, Senin (18/8/2014).
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Micro and Retail Banking Bank Mandiri Hery Gunardi menjelaskan, kerja sama ini sejalan dengan keinginan perseroan untuk memacu bisnis di segmen electronic banking serta memenuhi kebutuhan masyarakat atas alat pembayaran yang nyaman, cepat dan handal.
Dia menuturkan, dengan kerja sama ini akan makin banyak toko yang bisa menerima EDC, transaksi non-tunai karena total nasabah Mandiri, BNI, BRI ada sekitar 50 juta orang.
“Hal ini sejalan dengan inisiatif Bank Indonesia untuk melakukan Gerakan Nasional Non-Tunai. Semoga Indonesia bisa lebih maju,” ungkap Hery.
Dengan EDC Link, merchant dapat menikmati efisiensi yang signifikan karena dengan single EDC dapat melayani transaksi kartu debit, kredit, prepaid ataupun media lainnya.
Selain itu, program loyalty dan installment dari BNI, BRI, dan Bank Mandiri dapat digunakan di EDC Link dan menjadi faktor yang menarik pemegang kartu bank untuk bertransaksi di merchant.
Berdasarkan data dari Bank Indonesia tahun 2013, jumlah EDC BNI, BRI, dan Bank Mandiri yang terpasang memberikan kontribusi sebesar 48% market share acquiring business di Indonesia.
Dari total EDC terpasang sejumlah 614 ribu unit, BNI memiliki 64.839 EDC, 35 ribu merupakan EDC BRI, 210 ribu EDC adalah milik Bank Mandiri.
Pada periode yang sama, jumlah kartu BNI, BRI, dan Bank Mandiri yang beredar menguasai 49% market share issuing business di Indonesia. Dari total 94 juta kartu yang beredar, BNI memiliki 12 juta kartu debit dan kredit juga prepaid, BRI dengan 20 juta kartu, sementara 18 juta kartu merupakan milik Bank Mandiri.
“Begitu pula dari sisi infrastruktur mesin EDC di merchant, sehingga sinergi ini akan berdampak positif untuk mencapai efisiensi di industri sekaligus sebagai perwujudan semangat nasionalisme kami mendukung terbentuknya gerbang pembayaran nasional di Indonesia,” kata Toni saat launching EDC Link di Jakarta, Senin (18/8/2014).
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Micro and Retail Banking Bank Mandiri Hery Gunardi menjelaskan, kerja sama ini sejalan dengan keinginan perseroan untuk memacu bisnis di segmen electronic banking serta memenuhi kebutuhan masyarakat atas alat pembayaran yang nyaman, cepat dan handal.
Dia menuturkan, dengan kerja sama ini akan makin banyak toko yang bisa menerima EDC, transaksi non-tunai karena total nasabah Mandiri, BNI, BRI ada sekitar 50 juta orang.
“Hal ini sejalan dengan inisiatif Bank Indonesia untuk melakukan Gerakan Nasional Non-Tunai. Semoga Indonesia bisa lebih maju,” ungkap Hery.
Dengan EDC Link, merchant dapat menikmati efisiensi yang signifikan karena dengan single EDC dapat melayani transaksi kartu debit, kredit, prepaid ataupun media lainnya.
Selain itu, program loyalty dan installment dari BNI, BRI, dan Bank Mandiri dapat digunakan di EDC Link dan menjadi faktor yang menarik pemegang kartu bank untuk bertransaksi di merchant.
Berdasarkan data dari Bank Indonesia tahun 2013, jumlah EDC BNI, BRI, dan Bank Mandiri yang terpasang memberikan kontribusi sebesar 48% market share acquiring business di Indonesia.
Dari total EDC terpasang sejumlah 614 ribu unit, BNI memiliki 64.839 EDC, 35 ribu merupakan EDC BRI, 210 ribu EDC adalah milik Bank Mandiri.
Pada periode yang sama, jumlah kartu BNI, BRI, dan Bank Mandiri yang beredar menguasai 49% market share issuing business di Indonesia. Dari total 94 juta kartu yang beredar, BNI memiliki 12 juta kartu debit dan kredit juga prepaid, BRI dengan 20 juta kartu, sementara 18 juta kartu merupakan milik Bank Mandiri.
(rna)