Bandara Sultan Hasanuddin Ditarget Tampung 25 Juta Penumpang
A
A
A
MAROS - Proses perluasan area Bandara Sultan Hasanuddin akan berlanjut. Dengan perluasan ini, Bandara kebanggaan orang Sulawesi Selatan (Sulsel) ini diprediksi mampu menampung 25 juta penumpang per tahun hingga 2025 mendatang.
Menurut Direktur Utama PT Angkasa Pura I Tommy Soetomo, Bandara Sultan Hasanuddin didesain 8 tahun lalu untuk 7,5 juta penumpang per tahun. Namun seiring perkembangan ternyata dengan bangunan yang ada saat ini sudah tidak mampu lagi menampung penumpang pesawat. Terbukti belakangan ini jumlah penumpang yang menggunakan jasa bandara itu mencapai 10 ribu orang per hari.
"Bandara ini didesain 8 tahun yang lalu untuk 7,5 juta penumpang. Namun untuk saat ini pengguna jasa bandara sudah bisa mencapai 10 juta orang. Makanya kami kembali merancang untuk perluasan area bandara hingga bisa mencapai 25 juta penumpang," jelasnya, Senin (18/8/2014).
Dia menjelaskan, sebenarnya PT Angkasa Pura I akan mendesain 50 juta pergerakan penumpang per tahun. Namun untuk langkah awalnya akan dilakukan sekitar 25 juta pergerakan penumpang. Karena untuk merancang area bandara yang luas, maka membutuhkan waktu yang cukup lama.
"Bila dirancang sampai 50 juta penumpang itu untuk waktu yang lama, bisa sampai 30 tahun yang akan datang. Jadi langkah awalnya kita akan membangun dan memperluas bandara untuk kapasitas 25 juta penumpang," sebutnya.
Untuk langkah awal perluasan area bandara, maka pihak Angkasa Pura akan melakukan studi. Selanjutnya harus persentasi ke Gubernur, dilanjutkan penunjukan lokasi, kemudian pembebasan lahan.
"Prosesnya masih panjang. Terkadang pembebasan lahannya ini yang susah, karena ada sebagian orang yang mau mengalah tapi ada juga yang tidak. Belum lagi ada persoalan kepemilikan tanah, yang tidak sah," jelasnya.
Share and service departement head PT Angkasa Pura I Hary budi waluyo menuturkan, terkait perluasan bandara, merupakan wewenang PT Angkasa Pura pusat. Sementara untuk di Angkasa Pura I cabang Makassar hanya menangani pembebasan lahannya.
Terkait itu kata Hary, semuanya telah tertangani dengan baik. Khusus untuk pembebasan lahan tahap I sudah ditangani BPN. Sementara untuk tahap II yang meliputi Baddo-baddo pun masih dalam proses pelelangan oleh BPN.
"Kami menargetkan akan rampung tahun ini, sehingga proses pengerjaan bandara bisa dilakukan tahun 2015-2017," jelasnya.
Menurut Direktur Utama PT Angkasa Pura I Tommy Soetomo, Bandara Sultan Hasanuddin didesain 8 tahun lalu untuk 7,5 juta penumpang per tahun. Namun seiring perkembangan ternyata dengan bangunan yang ada saat ini sudah tidak mampu lagi menampung penumpang pesawat. Terbukti belakangan ini jumlah penumpang yang menggunakan jasa bandara itu mencapai 10 ribu orang per hari.
"Bandara ini didesain 8 tahun yang lalu untuk 7,5 juta penumpang. Namun untuk saat ini pengguna jasa bandara sudah bisa mencapai 10 juta orang. Makanya kami kembali merancang untuk perluasan area bandara hingga bisa mencapai 25 juta penumpang," jelasnya, Senin (18/8/2014).
Dia menjelaskan, sebenarnya PT Angkasa Pura I akan mendesain 50 juta pergerakan penumpang per tahun. Namun untuk langkah awalnya akan dilakukan sekitar 25 juta pergerakan penumpang. Karena untuk merancang area bandara yang luas, maka membutuhkan waktu yang cukup lama.
"Bila dirancang sampai 50 juta penumpang itu untuk waktu yang lama, bisa sampai 30 tahun yang akan datang. Jadi langkah awalnya kita akan membangun dan memperluas bandara untuk kapasitas 25 juta penumpang," sebutnya.
Untuk langkah awal perluasan area bandara, maka pihak Angkasa Pura akan melakukan studi. Selanjutnya harus persentasi ke Gubernur, dilanjutkan penunjukan lokasi, kemudian pembebasan lahan.
"Prosesnya masih panjang. Terkadang pembebasan lahannya ini yang susah, karena ada sebagian orang yang mau mengalah tapi ada juga yang tidak. Belum lagi ada persoalan kepemilikan tanah, yang tidak sah," jelasnya.
Share and service departement head PT Angkasa Pura I Hary budi waluyo menuturkan, terkait perluasan bandara, merupakan wewenang PT Angkasa Pura pusat. Sementara untuk di Angkasa Pura I cabang Makassar hanya menangani pembebasan lahannya.
Terkait itu kata Hary, semuanya telah tertangani dengan baik. Khusus untuk pembebasan lahan tahap I sudah ditangani BPN. Sementara untuk tahap II yang meliputi Baddo-baddo pun masih dalam proses pelelangan oleh BPN.
"Kami menargetkan akan rampung tahun ini, sehingga proses pengerjaan bandara bisa dilakukan tahun 2015-2017," jelasnya.
(gpr)