Perluasan Bandara Husein Bergaya Arsitektur Sunda
A
A
A
BANDUNG - Rencana perluasan terminal bandara Husein Sastranegara Bandung akan disentuh dengan gaya arsitektur Sunda. Beberapa sentuhan kasundaan akan nampak pada bangunan yang rencananya dimulai pada pekan awal September mendatang tersebut.
Menurut General Manager PT Angkasa Pura II cabang bandara Husein Sastranegara Yayan Hendrayani, pihaknya telah menunjuk PT Waskita Karya sudah untuk melaksanakan pengerjaan yang ditargetkan penyelesaiannya selama 365 atau satu tahun tersebut.
"Nantinya terminal baru akan dihiasi gaya arsitektur Sunda seperti kujang atau atap yang memang gaya khas bangunan Sunda. Karena bagaimanapun, bandara ini merupakan gerbang untuk menjadi pintu masuk bagi wisatawan domestik maupun internasional," ujarnya saat ditemui di kantornya di jalan Pajajaran Bandung, Senin (18/8/2014).
Konsep tersebut dipilih, kata dia, setelah melalui proses cukup panjang dalam beauty contest yang telah berlangsung beberapa waktu lalu. Menurutnya, desain terminal baru yang memadukan gaya arsitektur Sunda akan jadi brand tersendiri bagi bandara Husein.
"Ada beberapa konsep yang ditawarkan dalam beauty contest sebelum akhirnya terpilihlah desain dengan sentuhan kasundaan tersebut. Efisiensi biaya dan waktu pengerjaan juga menjadi pertimbangan lainnya," katanya.
Yayan beralasan, eksekusi perluasan terminal baru bandara Husein Sastranegara cenderung agak molor karena dalam prosesnya pengembangannya harus sangat teliti terutama dalam penunjukkan siapa yang melakukan pengerjaannya.
Terminal baru akan dibangun pada lahan seluas 12.000 meter persegi milik TNI-AU. Jika ditambahkan dengan terminal eksisting nantinya akan menjadi seluas 17.000 meter persegi. Adapun estimasi biaya untuk perluasan terminal ini sekitar Rp 150 miliar.
"(Biaya) itu sudah termasuk untuk renovasi terminal eksisting. Agar konsepnya menjadi lebih berbaur antara terminal baru dengan terminal eksisting," katanya.
Perluasan terminal bandara Husein Sastranegara akan menambah penumpang dari awalnya 750.000 penumpang/tahun menjadi 3,5 juta penumpang per tahun.
"Terminal baru nantinya diperuntukkan bagi penerbangan domestik, sedangkan terminal eksisting untuk penerbangan internasional. Saya harap dengan perluasan terminal baru ini bisa makin membuat nyaman para penumpang," katanya.
Adapun saat ini, rute penerbangan domestik dari bandara Husein Sastranegara sekitar 70% dan sisanya sekitar 30% rute penerbangan internasional. Rute penerbangan domestik meliputi tujuan Kualanamu, Pekanbaru, Padang, Palembang, Batam, Palembang, Pontianak, Banjarmasin, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar.
Sementara rute penerbangan internasional meliputi tujuan Singapura, Kualalumpur, dan Johor Baru. Rencananya akan dibuka rute penerbangan baru dengan tujuan Malang.
Menurut General Manager PT Angkasa Pura II cabang bandara Husein Sastranegara Yayan Hendrayani, pihaknya telah menunjuk PT Waskita Karya sudah untuk melaksanakan pengerjaan yang ditargetkan penyelesaiannya selama 365 atau satu tahun tersebut.
"Nantinya terminal baru akan dihiasi gaya arsitektur Sunda seperti kujang atau atap yang memang gaya khas bangunan Sunda. Karena bagaimanapun, bandara ini merupakan gerbang untuk menjadi pintu masuk bagi wisatawan domestik maupun internasional," ujarnya saat ditemui di kantornya di jalan Pajajaran Bandung, Senin (18/8/2014).
Konsep tersebut dipilih, kata dia, setelah melalui proses cukup panjang dalam beauty contest yang telah berlangsung beberapa waktu lalu. Menurutnya, desain terminal baru yang memadukan gaya arsitektur Sunda akan jadi brand tersendiri bagi bandara Husein.
"Ada beberapa konsep yang ditawarkan dalam beauty contest sebelum akhirnya terpilihlah desain dengan sentuhan kasundaan tersebut. Efisiensi biaya dan waktu pengerjaan juga menjadi pertimbangan lainnya," katanya.
Yayan beralasan, eksekusi perluasan terminal baru bandara Husein Sastranegara cenderung agak molor karena dalam prosesnya pengembangannya harus sangat teliti terutama dalam penunjukkan siapa yang melakukan pengerjaannya.
Terminal baru akan dibangun pada lahan seluas 12.000 meter persegi milik TNI-AU. Jika ditambahkan dengan terminal eksisting nantinya akan menjadi seluas 17.000 meter persegi. Adapun estimasi biaya untuk perluasan terminal ini sekitar Rp 150 miliar.
"(Biaya) itu sudah termasuk untuk renovasi terminal eksisting. Agar konsepnya menjadi lebih berbaur antara terminal baru dengan terminal eksisting," katanya.
Perluasan terminal bandara Husein Sastranegara akan menambah penumpang dari awalnya 750.000 penumpang/tahun menjadi 3,5 juta penumpang per tahun.
"Terminal baru nantinya diperuntukkan bagi penerbangan domestik, sedangkan terminal eksisting untuk penerbangan internasional. Saya harap dengan perluasan terminal baru ini bisa makin membuat nyaman para penumpang," katanya.
Adapun saat ini, rute penerbangan domestik dari bandara Husein Sastranegara sekitar 70% dan sisanya sekitar 30% rute penerbangan internasional. Rute penerbangan domestik meliputi tujuan Kualanamu, Pekanbaru, Padang, Palembang, Batam, Palembang, Pontianak, Banjarmasin, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar.
Sementara rute penerbangan internasional meliputi tujuan Singapura, Kualalumpur, dan Johor Baru. Rencananya akan dibuka rute penerbangan baru dengan tujuan Malang.
(gpr)