Plt Dirut Pertamina Diisi Pejabat Senior
A
A
A
JAKARTA - Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Karen Agustiawan akan mengundurkan diri dari jabatannya mulai 1 Oktober 2014.
Orang nomor satu di BUMN minyak dan gas (migas) ini telah mengajukan surat ke pemerintah, dalam hal ini Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) per 13 Agustus 2014.
Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Chairul Tanjung (CT) mengatakan, untuk mengisi kekosongan jabatan, akan ditunjuk Pelaksana Tugas (Plt) yang berasal dari salah satu direksi yang dianggap senior.
"Akan ditunjuk Plt, salah satu direktur biasanya paling senior, untuk sementara menjabat," ucap dia di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (20/8/2014).
Menurutnya, untuk jabatan dirut, akan diserahkan kepada pemerintahan baru. Penunjukan dirut baru tersebut tidak akan dilakukan saat masa transisi pemerintahan.
"CEO Pertamina, karena masa transisi tidak akan dipilih saat ini," tegas dia.
Menurutnya, jika penunjukkan dirut Pertamina yang baru ini dilakukan di pemerintah sekarang, dikhawatirkan pemerintah baru tidak cocok dengan pilihannya.
"Supaya kita tidak menyandera lagi, kalau pemerintah menunjuk sekarang dan jika pemerintah baru tak setuju kasihan tersandera lagi," pungkasnya.
Orang nomor satu di BUMN minyak dan gas (migas) ini telah mengajukan surat ke pemerintah, dalam hal ini Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) per 13 Agustus 2014.
Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Chairul Tanjung (CT) mengatakan, untuk mengisi kekosongan jabatan, akan ditunjuk Pelaksana Tugas (Plt) yang berasal dari salah satu direksi yang dianggap senior.
"Akan ditunjuk Plt, salah satu direktur biasanya paling senior, untuk sementara menjabat," ucap dia di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (20/8/2014).
Menurutnya, untuk jabatan dirut, akan diserahkan kepada pemerintahan baru. Penunjukan dirut baru tersebut tidak akan dilakukan saat masa transisi pemerintahan.
"CEO Pertamina, karena masa transisi tidak akan dipilih saat ini," tegas dia.
Menurutnya, jika penunjukkan dirut Pertamina yang baru ini dilakukan di pemerintah sekarang, dikhawatirkan pemerintah baru tidak cocok dengan pilihannya.
"Supaya kita tidak menyandera lagi, kalau pemerintah menunjuk sekarang dan jika pemerintah baru tak setuju kasihan tersandera lagi," pungkasnya.
(izz)