HSBC: Indeks Awal Manufaktur China Agustus Melambat
A
A
A
BEIJING - Raksasa perbankan Inggris, HSBC melaporkan, pertumbuhan manufaktur China pada Agustus 2014 melambat, sebagai petunjuk pemulihan di ekonomi terbesar kedua dunia itu belum kuat.
Indeks Pembelian Manajer (PMI) awal, yang melacak aktivitas di pabrik-pabrik dan sektor usaha di China, merosot ke angka 50,3 poin pada bulan ini. Angka itu turun dari pembacaan akhir periode Juni sebesar 51,7 poin. Pembacaan awal ini merupakan yang terendah selama tiga bulan.
Indikator tersebut adalah alat ukur yang diawasi ketat dari kesehatan kekuatan ekonomi Asia, dengan pembacaan di atas 50 poin mengindikasikan sektor ini berkembang.
"Data hari ini menunjukkan bahwa pemulihan ekonomi masih berlanjut, tapi momentum telah melambat lagi," kata ekonom HSBC, Qu Hongbin dalam pernyataannya, seperti dilansir dari Bangkok Post, Kamis (21/8/2014).
"Permintaan industri dan pertumbuhan kegiatan investasi kemungkinan akan tetap di jalan yang relatif tenang," jelasnya.
Pertumbuhan kedua pesanan baru, dalam dan luar negeri melambat dari Juli, sementara harga input dan output kontraksi lebih dari satu bulan, menunjukkan tekanan deflasi.
"Baik kebijakan moneter dan fiskal harus tetap akomodatif sampai ada rebound lebih berkelanjutan dalam kegiatan ekonomi," kata Qu.
Pertumbuhan ekonomi China dipercepat ke angka yang lebih tinggi dari yang diperkirakan sebesar 7,5% pada kuartal kedua, naik dari 7,4% pada tiga bulan sebelumnya (terburuk sejak ekspansi serupa 7,4 persen pada Juli-September 2012).
Indeks Pembelian Manajer (PMI) awal, yang melacak aktivitas di pabrik-pabrik dan sektor usaha di China, merosot ke angka 50,3 poin pada bulan ini. Angka itu turun dari pembacaan akhir periode Juni sebesar 51,7 poin. Pembacaan awal ini merupakan yang terendah selama tiga bulan.
Indikator tersebut adalah alat ukur yang diawasi ketat dari kesehatan kekuatan ekonomi Asia, dengan pembacaan di atas 50 poin mengindikasikan sektor ini berkembang.
"Data hari ini menunjukkan bahwa pemulihan ekonomi masih berlanjut, tapi momentum telah melambat lagi," kata ekonom HSBC, Qu Hongbin dalam pernyataannya, seperti dilansir dari Bangkok Post, Kamis (21/8/2014).
"Permintaan industri dan pertumbuhan kegiatan investasi kemungkinan akan tetap di jalan yang relatif tenang," jelasnya.
Pertumbuhan kedua pesanan baru, dalam dan luar negeri melambat dari Juli, sementara harga input dan output kontraksi lebih dari satu bulan, menunjukkan tekanan deflasi.
"Baik kebijakan moneter dan fiskal harus tetap akomodatif sampai ada rebound lebih berkelanjutan dalam kegiatan ekonomi," kata Qu.
Pertumbuhan ekonomi China dipercepat ke angka yang lebih tinggi dari yang diperkirakan sebesar 7,5% pada kuartal kedua, naik dari 7,4% pada tiga bulan sebelumnya (terburuk sejak ekspansi serupa 7,4 persen pada Juli-September 2012).
(dmd)