Pertamina: Ini Konsekuensi Logis Pengendalian BBM

Senin, 25 Agustus 2014 - 12:13 WIB
Pertamina: Ini Konsekuensi...
Pertamina: Ini Konsekuensi Logis Pengendalian BBM
A A A
JAKARTA - Stok bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi mengalami kelangkaan di sejumlah wilayah. Hal ini mengakibatkan antrian panjang konsumen di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di beberapa wilayah Indonesia.

Menanggapi hal itu, Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina (Persero) Hanung Budya berdalih bahwa hal tersebut merupakan konsekuensi logis dari pengendalian BBM bersubsidi agar kuota 46 juta kiloliter (KL) yang ditetapkan pemerintah tidak jebol.

"Ini bukan kelangkaan, stok BBM di Pertamina di atas hari kebutuhan yang terjadi di beberapa wilayah adalah konsekuensi logis dari pengendalian BBM bersubsidi. Menyesuaikan kuota yang tersedia. Kuota secara nasional dikurangi dari 48 juta KL ke 46 KL," terang dia di Gedung DPR/MPR RI Jakarta, Senin (25/8/2014).

Dia berulangkali mengatakan, jika langkah pembatasan subsidi yang disarankan BPH Migas, maka premium akan habis sekitar pertengahan Desember, dan solar akan habis pada awal Desember.

"Pilihannya dua, apakah kita akan salurkan tanpa pengendalian, sehingga pada Desember habis sama sekali, atau kita salurkan PSO, atau yang kita lakukan saat ini. Kita salurkan sesuai ketersediaan kuota secara harian dan salurkan BBM alternatif non-PSO. Ini pilihan yang sama-sama sulit," tandas dia.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0837 seconds (0.1#10.140)