Malaysia Airlines Dilaporkan Akan PHK Ribuan Karyawan
A
A
A
KUALA LUMPUR - Malaysian Airline System Bhd (MAS) dikabarkan sedang mempertimbangkan untuk mem-PHK ribuan karyawaannya, setelah maskapai asal Negeri Jiran itu mengalami dua bencana besar tahun ini.
Dilansir dari Bloomberg, Senin (25/8/2014), menurut sumber yang tidak bersedia disebutkan namanya, induk perusahaan maskapai Khazanah Nasional Bhd, akan membahas usulan tersebut besok, yang juga mencakup pemotongan beberapa rute.
Disebutkan, Malaysia Airlnes kemungkinan akan memberhentikan antara 3.000-4.000 orang karyawan. Di mana sampai akhir tahun lalu, mereka tercatat memiliki 19.577 karyawan (berdasarkan data yang dikumpulkan Bloomberg).
Khazanah juga dilaporkan telah mewawancarai tiga orang kandidat pengganti Chief Executive Officer (CEO) Malaysia Airlines, Ahmad Jauhari Yahya, yang masa jabatannya akan berakhir pada pertengahan September ini.
Pada 28 Agustus nanti, maskapai akan melaporkan pendapatan, yang kini sedang berjuang membendung kerugian dan memperbaiki citra, setelah flight MH17 di Ukraina jatuh bulan lalu dan pesawat MH370 hilang pada Maret lalu.
"Maskapai ini perlu rasionalisasi armada. Pertanyaannya adalah di mana, bagaimana dan jenis pesawat apa? Rute jarak jauh Eropa mungkin dipangkas. Rute Malaysian Airlines ke Eropa telah rugi," ujar K Ajith, analis UOB, Kay Hian Pte di Singapura.
Saat dihubungi Bloomberg via telepon kantor Khairunnisak Dzun Nurin, juru bicara maskapai itu tidak dijawab. Saham induk perusahaan sendiri tidak berubah di angka 25,5 sen pada perdagangan di Kuala Lumpur hari ini, dan saham telah turun 18% pada tahun ini.
Dilansir dari Bloomberg, Senin (25/8/2014), menurut sumber yang tidak bersedia disebutkan namanya, induk perusahaan maskapai Khazanah Nasional Bhd, akan membahas usulan tersebut besok, yang juga mencakup pemotongan beberapa rute.
Disebutkan, Malaysia Airlnes kemungkinan akan memberhentikan antara 3.000-4.000 orang karyawan. Di mana sampai akhir tahun lalu, mereka tercatat memiliki 19.577 karyawan (berdasarkan data yang dikumpulkan Bloomberg).
Khazanah juga dilaporkan telah mewawancarai tiga orang kandidat pengganti Chief Executive Officer (CEO) Malaysia Airlines, Ahmad Jauhari Yahya, yang masa jabatannya akan berakhir pada pertengahan September ini.
Pada 28 Agustus nanti, maskapai akan melaporkan pendapatan, yang kini sedang berjuang membendung kerugian dan memperbaiki citra, setelah flight MH17 di Ukraina jatuh bulan lalu dan pesawat MH370 hilang pada Maret lalu.
"Maskapai ini perlu rasionalisasi armada. Pertanyaannya adalah di mana, bagaimana dan jenis pesawat apa? Rute jarak jauh Eropa mungkin dipangkas. Rute Malaysian Airlines ke Eropa telah rugi," ujar K Ajith, analis UOB, Kay Hian Pte di Singapura.
Saat dihubungi Bloomberg via telepon kantor Khairunnisak Dzun Nurin, juru bicara maskapai itu tidak dijawab. Saham induk perusahaan sendiri tidak berubah di angka 25,5 sen pada perdagangan di Kuala Lumpur hari ini, dan saham telah turun 18% pada tahun ini.
(dmd)