Semen Indonesia Pastikan Pabrik Rembang Ramah Lingkungan
A
A
A
JAKARTA - PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) memastikan pembangunan pabrik semen di Rembang, Jawa Tengah akan sangat ramah lingkungan. Bahkan kualitas keterjagaan lingkungan akan lebih baik dari pabrik perseroan yang ada di Tuban, Jawa Timur.
"Dari sisi lingkungan, pabrik semen di Tuban mendapat nilai proper emas dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH). Dengan teknologi lingkungan yang lebih canggih, kami yakin pabrik di Rembang akan mendapat penilaian yang sama, bahkan lebih baik dari sisi kualitas," ujar Sekretaris Perusahaan SMGR Agung Wiharto, Rabu (3/9/2014).
Agung mengatakan, setiap tahunnya KLH melakukan penilaian terhadap semua pabrik mengenai kepatuhan menjaga kelestarian lingkungan. Dari tiga pabrik milik perseroan, semuanya mendapat penilaian yang bagus.
Agung memaparkan, untuk pabrik semen di Tonasa mendapatkan penilaian proper hijau, artinya pabrik tersebut telah melebihi syarat yang diatur dalam regulasi lingkungan hidup. Sedangkan untuk pabrik semen di Padang mendapatkan penilaian biru, artinya semua persyaratan lingkungan hidup telah dipenuhi.
"Sementara proper emas seperti yang didapatkan pabrik di Tuban, artinya selain telah memenuhi aturan lingkungan hidup, perusahaan tersebut juga sudah melakukan upaya pemberdayaan masyarakat dalam menciptkan lingkungan yang sehat dan tumbuh bersama mereka," paparnya.
Menurut Agung, keyakinan perseroan bahwa pabrik semen di Rembang akan mendapatkan kinerja lebih baik karena penggunaan teknologi lingkungan yang diterapkan sangat canggih. Dalam mengimplementasikan upaya tersebut, perseroan rela mengeluarkan dana yang tidak sedikit untuk investasi peralatan dengan teknologi modern.
"Teknologi yang kami terapkan akan membuat udara tetap bersih dan tidak ada debu yang berterbangan," katanya.
Wakil Bupati Tuban Noor Nahar Hussein yakin Semen Indonesia akan bisa menjaga lingkungan dengan baik dalam pembangunan pabrik di Rembang seperti yang dilakukan di Tuban. Apalagi, untuk pembangunan pabrik di Tuban juga sudah mendapatkan penilaian proper emas.
Dia mengungkapkan, jika Semen Indonesia bisa beroperasi penuh di Rembang, tentunya akan meningkatkan pendapatan masyarakat dan pemerintah daerah. Selain bisa menyerap tenaga kerja, dampak ikutan dari meningkatnya pendapatan masyarakat juga akan dirasakan pada sektor lain.
Noor menjelaskan, dari perolehan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Tuban tahun lalu mencapai Rp260 miliar, 40% dari jumlah tersebut disumbang oleh Semen Indonesia yang berasal dari pajak Galian C dan juga pajak Penerangan Jalan Umum (PJU).
"Dari sisi lingkungan, pabrik semen di Tuban mendapat nilai proper emas dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH). Dengan teknologi lingkungan yang lebih canggih, kami yakin pabrik di Rembang akan mendapat penilaian yang sama, bahkan lebih baik dari sisi kualitas," ujar Sekretaris Perusahaan SMGR Agung Wiharto, Rabu (3/9/2014).
Agung mengatakan, setiap tahunnya KLH melakukan penilaian terhadap semua pabrik mengenai kepatuhan menjaga kelestarian lingkungan. Dari tiga pabrik milik perseroan, semuanya mendapat penilaian yang bagus.
Agung memaparkan, untuk pabrik semen di Tonasa mendapatkan penilaian proper hijau, artinya pabrik tersebut telah melebihi syarat yang diatur dalam regulasi lingkungan hidup. Sedangkan untuk pabrik semen di Padang mendapatkan penilaian biru, artinya semua persyaratan lingkungan hidup telah dipenuhi.
"Sementara proper emas seperti yang didapatkan pabrik di Tuban, artinya selain telah memenuhi aturan lingkungan hidup, perusahaan tersebut juga sudah melakukan upaya pemberdayaan masyarakat dalam menciptkan lingkungan yang sehat dan tumbuh bersama mereka," paparnya.
Menurut Agung, keyakinan perseroan bahwa pabrik semen di Rembang akan mendapatkan kinerja lebih baik karena penggunaan teknologi lingkungan yang diterapkan sangat canggih. Dalam mengimplementasikan upaya tersebut, perseroan rela mengeluarkan dana yang tidak sedikit untuk investasi peralatan dengan teknologi modern.
"Teknologi yang kami terapkan akan membuat udara tetap bersih dan tidak ada debu yang berterbangan," katanya.
Wakil Bupati Tuban Noor Nahar Hussein yakin Semen Indonesia akan bisa menjaga lingkungan dengan baik dalam pembangunan pabrik di Rembang seperti yang dilakukan di Tuban. Apalagi, untuk pembangunan pabrik di Tuban juga sudah mendapatkan penilaian proper emas.
Dia mengungkapkan, jika Semen Indonesia bisa beroperasi penuh di Rembang, tentunya akan meningkatkan pendapatan masyarakat dan pemerintah daerah. Selain bisa menyerap tenaga kerja, dampak ikutan dari meningkatnya pendapatan masyarakat juga akan dirasakan pada sektor lain.
Noor menjelaskan, dari perolehan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Tuban tahun lalu mencapai Rp260 miliar, 40% dari jumlah tersebut disumbang oleh Semen Indonesia yang berasal dari pajak Galian C dan juga pajak Penerangan Jalan Umum (PJU).
(rna)