Lino: Indonesia Tak Butuh Pelabuhan Cilamaya

Rabu, 03 September 2014 - 17:19 WIB
Lino: Indonesia Tak Butuh Pelabuhan Cilamaya
Lino: Indonesia Tak Butuh Pelabuhan Cilamaya
A A A
JAKARTA - Direktur Utama (Dirut) PT Pelindo II RJ Lino justru mengatakan, bahwa Indonesia tidak membutuhkan Pelabuhan Cilamaya, Jawa Barat (Jabar).

Menurutnya, keberadaan Pelabuhan Cilamaya tidak berdampak signifikan pada operasional angkutan laut Indonesia. Justru menambah beban perhubungan laut nasional.

"Tujuannya baik mungkin untuk pecah volume, tapi konsekuensinya ini malah jadi kecil-kecil (kapasitasnya). Kapal besar justru tidak bisa masuk," tuturnya di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Rabu (3/9/2014).

Dia mengatakan, jika kapal besar tidak bisa masuk ke Indonesia, maka kita akan selalu tertinggal dari negara lainnya. Sebab, perusahaan logistik internasional harus bersandar ke Singapura terlebih dahulu, sebelum mengirim barang ke Indonesia.

Hal ini lantaran ketiadaan pelabuhan yang mampu menampung kapal besar tersebut bersandar di Indonesia. "Jadi mereka ke Singapura dahulu baru ke Indonesia dengan kapal yang lebih kecil. Mau sampai kapan?" imbuhnya.

Sebab itu, seharusnya pemerintah mengoptimalkan infrastruktur yang telah ada ketimbang membangun infrastruktur baru.

"Kalau pemerintah fokus di satu pelabuhan saja di satu lokasi itu malah lebih bagus. Sekarang kapasitas Tanjung Priok 14 teus, kalau Tanjung Priok dua selesai kapasitasnya bisa jadi 19 teus. Kapal besar bisa masuk ke situ. Tidak perlu lagi mereka ke Singapura dahulu. Bisa langsung ke Indonesia," tandasnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3949 seconds (0.1#10.140)