SBY: Pembangunan Konektivitas Global Harus Dilakukan
A
A
A
JAKARTA - Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam acara Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan Indonesia (MP3EI) mengatakan, pembangunan konektivitas harus dilakukan dalam konteks regional bahkan global.
"Kita tahu banyak yang mengatakan bahwa ekonomi Asia menjadi pilar yang sangat penting dalam pilar perekonomian dunia. Bicara mengenai Asia kita bisa bicara Asia Tenggara, ASEAN, rumah kita tinggal, kita bicara Asia Timur dan juga bicara Asia yang lebih luas, atau Asia Pasifik. Itu membutuhkan konektivitas yang baik," ungkapnya di JCC Jakarta, Jumat (5/9/2014).
Dia mengatakan, beberapa kali dirinya bertukar pikiran, menghadiri pertemuan-pertemuan dengan sahabatnya yaitu pemimpin dunia dan pemimpin kawasan untuk membahasa mengenai percepatan pembangunan ekonomi.
"Kita semua sepakat untuk melakukan percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi di kawasan ini, di antaranya kita sepakat menciptakan konektivitas di kawasan ASEAN dan Asia," ujar dia.
Kakek 2 cucu itu juga mengatakan, ketika dirinya melakukan analisis, dan mencoba cermati konsep besar agar Asia terhubung satu sama lain, maka dia mengatakan dalam hati tugas masyarakat adalah memastikan terlebih dhulu bahwa negara Indonesia yang tersebar dalam ribuan pulau, dan provinsi harus terhubung dengan baik.
"Maka konektivitas dalam negeri menjadi penting sebelum kita hubungkan Indonesia dengan negara-negara tetangga kita dengan negara lain. Memang tidak perlu saling menunggu, proses ini harus dilaksanakan secara paralel," ujarnya.
Oleh sebab itu, lanjut dia, yang dilakukan adalah, harus mempercepat dan memperluas pembangunan konektivitas itu, agar RI siap memiliki daya saing tinggi ketika terhubung dengan negara lain, kita tidak pada pihak yang dirugikan.
"Paling tidak mendapatkan manfaat. Dan harapan kita juga kita memiliki daya saing yang lebih tinggi dari teman-teman negara kita," ujar dia.
"Kita tahu banyak yang mengatakan bahwa ekonomi Asia menjadi pilar yang sangat penting dalam pilar perekonomian dunia. Bicara mengenai Asia kita bisa bicara Asia Tenggara, ASEAN, rumah kita tinggal, kita bicara Asia Timur dan juga bicara Asia yang lebih luas, atau Asia Pasifik. Itu membutuhkan konektivitas yang baik," ungkapnya di JCC Jakarta, Jumat (5/9/2014).
Dia mengatakan, beberapa kali dirinya bertukar pikiran, menghadiri pertemuan-pertemuan dengan sahabatnya yaitu pemimpin dunia dan pemimpin kawasan untuk membahasa mengenai percepatan pembangunan ekonomi.
"Kita semua sepakat untuk melakukan percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi di kawasan ini, di antaranya kita sepakat menciptakan konektivitas di kawasan ASEAN dan Asia," ujar dia.
Kakek 2 cucu itu juga mengatakan, ketika dirinya melakukan analisis, dan mencoba cermati konsep besar agar Asia terhubung satu sama lain, maka dia mengatakan dalam hati tugas masyarakat adalah memastikan terlebih dhulu bahwa negara Indonesia yang tersebar dalam ribuan pulau, dan provinsi harus terhubung dengan baik.
"Maka konektivitas dalam negeri menjadi penting sebelum kita hubungkan Indonesia dengan negara-negara tetangga kita dengan negara lain. Memang tidak perlu saling menunggu, proses ini harus dilaksanakan secara paralel," ujarnya.
Oleh sebab itu, lanjut dia, yang dilakukan adalah, harus mempercepat dan memperluas pembangunan konektivitas itu, agar RI siap memiliki daya saing tinggi ketika terhubung dengan negara lain, kita tidak pada pihak yang dirugikan.
"Paling tidak mendapatkan manfaat. Dan harapan kita juga kita memiliki daya saing yang lebih tinggi dari teman-teman negara kita," ujar dia.
(gpr)