60% Pakan Ayam Masih Tergantung Impor
A
A
A
BANDUNG - Dalam beberapa hari terakhir ini harga jual daging ayam di Jawa Barat (Jabar) mengalami kenaikan. Akan tetapi, masih terjangkau apalagi jika dibandingkan dengan harga jual daging sapi. Adapun harga daging ayam dalam beberapa hari terakhir berada pada kisaran Rp36.000-Rp38.000/kg.
Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Dinas Peternakan Jabar, Dodi Firman. Menurutnya, penyebab kenaikan harga daging ayam di antaranya adalah permintaan yang cukup tinggi.
"Kondisi pakan pun menjadi penyebab lain dari kenaikan harga daging ayam ini. Sebab, sejauh ini, Indonesia, tak terkecuali Jabar, masih memiliki kebergantungan besar pada pakan impor," katanya, Senin (8/9/2014).
Dia menyebutkan, sekitar 60% pakan masih impor sehingga berpengaruh pada harga jual daging ayam. Pasalnya, harga pakan impor mengacu pada perkembangan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Dia menyangkal kalau kenaikan harga daging ayam karena kekurangan stok. Menurutnya, stok Duck Old Chicken (DOC) di Jabar tidak mengalami kekurangan.
"DOC di Jabar surplus DOC. Dari kebutuhan DOC Jabar sekitar 5.000 ekor per bulan, saat ini, DOC tersedia sekitar 6.000 ekor per bulan," katanya.
Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Dinas Peternakan Jabar, Dodi Firman. Menurutnya, penyebab kenaikan harga daging ayam di antaranya adalah permintaan yang cukup tinggi.
"Kondisi pakan pun menjadi penyebab lain dari kenaikan harga daging ayam ini. Sebab, sejauh ini, Indonesia, tak terkecuali Jabar, masih memiliki kebergantungan besar pada pakan impor," katanya, Senin (8/9/2014).
Dia menyebutkan, sekitar 60% pakan masih impor sehingga berpengaruh pada harga jual daging ayam. Pasalnya, harga pakan impor mengacu pada perkembangan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Dia menyangkal kalau kenaikan harga daging ayam karena kekurangan stok. Menurutnya, stok Duck Old Chicken (DOC) di Jabar tidak mengalami kekurangan.
"DOC di Jabar surplus DOC. Dari kebutuhan DOC Jabar sekitar 5.000 ekor per bulan, saat ini, DOC tersedia sekitar 6.000 ekor per bulan," katanya.
(gpr)