Kenaikan Elpiji 12 Kg Bikin Pengoplosan Marak
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah akhirnya menyetujui rencana PT Pertamina (Persero) untuk menaikkan harga elpiji 12 kilogram (kg). Namun, hingga kini waktu dan besaran kenaikannya belum diumumkan oleh BUMN migas tersebut.
Menanggapi hal itu, pengamat ekonomi Ichsanuddin Noorsy mengatakan, kenaikan harga elpiji non subsidi tersebut berpotensi menambah maraknya aksi pengoplosan gas.
Sebab, kata dia, akan ada oknum yang ingin mencari untung dari kenaikan harga elpiji 12 kg, yaitu dengan memindahkan isi elpiji 3 kg ke tabung elpiji 12 kg.
Akibatnya, tabung gas warna hijau tersebut akan sulit ditemukan di pasaran. "Akan dicari oleh orang banyak untuk dimasukkan di 12 kg. Dioplos sedemikian rupa yang ukurannya 3 kg dimasukkan ke 12 kg," paparnya, Selasa (9/9/2014).
Dia menilai, aksi oplosan tersebut menjadi marak karena akan menuai untung besar. Pasalnya, elpiji 3 kg disubsidi pemerintah, sehingga harganya lebih murah.
"Dijual dengan harga Pertamina. Untungnya luar biasa. Itulah orang Indonesia," pungkasnya.
Menanggapi hal itu, pengamat ekonomi Ichsanuddin Noorsy mengatakan, kenaikan harga elpiji non subsidi tersebut berpotensi menambah maraknya aksi pengoplosan gas.
Sebab, kata dia, akan ada oknum yang ingin mencari untung dari kenaikan harga elpiji 12 kg, yaitu dengan memindahkan isi elpiji 3 kg ke tabung elpiji 12 kg.
Akibatnya, tabung gas warna hijau tersebut akan sulit ditemukan di pasaran. "Akan dicari oleh orang banyak untuk dimasukkan di 12 kg. Dioplos sedemikian rupa yang ukurannya 3 kg dimasukkan ke 12 kg," paparnya, Selasa (9/9/2014).
Dia menilai, aksi oplosan tersebut menjadi marak karena akan menuai untung besar. Pasalnya, elpiji 3 kg disubsidi pemerintah, sehingga harganya lebih murah.
"Dijual dengan harga Pertamina. Untungnya luar biasa. Itulah orang Indonesia," pungkasnya.
(izz)