Pertamina Akan Jumpa Pers Terkait Elpiji 12 Kg
A
A
A
JAKARTA - PT Pertamina (persero) akan menggelar acara jumpa pers (press conference) untuk menjelaskan rencana kenaikan harga gas elpiji 12 kilogram (kg).
"Kita (Pertamina) secara khusus mengundang rekan-rekan awak media dalam acara press conference mengenai update terkini soal bisnis elpiji Pertamina," ujar staff Humas Pertamina Rudi Ariffianto berdasarkan berita acaranya di Jakarta, Rabu (10/9/2014).
Press conference yang awalnya akan digelar pada pukul 08.00 WIB yang bertempat di Main Hall Lantai M Gedung Utama Kantor Pusat Pertamina, mundur menjadi sekitar pukul 09.00 WIB. Jumpa pers akan dihadiri Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya.
Sekedar mengingatkan, Pertamina beberapa waktu lalu menyatakan akan menaikkan kembali harga gas elpiji non-subsidi setelah sebelumnya dinaikkan pada 1 Januari 2014.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Chairul Tandjung (CT) sempat menjelaskan bahwa adanya inflasi yang ditimbulkan kenaikan harga elpiji sangat kecil. Karena hal itu pemerintah tidak terlalu agresif dengan keputusan Pertamina akan menaikkan harga elpiji 12 KG.
"Kecil kenaikannya, hanya 0,06 % setiap Rp1.000 per kilogram naiknya," jelas CT beberapa waktu lalu.
Sementara itu, berbeda dengan presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) yang tidak terlalu tertarik menaikkan harga gas elpiji 12 kg. Politisi PDIP Arif Budimanta mengaku bahwa Jokowi dinilai lebih memilih menggerakkan pipanisasi gas alam sampai ke perumahan yang lebih murah, ketimbang menaikkan harga elpiji 12 kg.
"Elpiji 12 kg itu konsumennya rumah tangga. Jadi, harus kalkulasi secara cermat tidak mengganggu masyarakat dan menimbulkan gejolak sosial. Harga gas itu murah dengan adanya pipanisasi sampai rumah tangga. Ini yang jadi program Jokowi-JK dalam lima tahun," tuturnya.
Dia mengatakan, Jokowi akan memaksa PGN mengembangkan infrastruktur gas bumi. Hal ini harus segera direalisasikan agar masyarakat tidak terlalu diberatkan dengan harga gas yang terus naik.
"Kita (Pertamina) secara khusus mengundang rekan-rekan awak media dalam acara press conference mengenai update terkini soal bisnis elpiji Pertamina," ujar staff Humas Pertamina Rudi Ariffianto berdasarkan berita acaranya di Jakarta, Rabu (10/9/2014).
Press conference yang awalnya akan digelar pada pukul 08.00 WIB yang bertempat di Main Hall Lantai M Gedung Utama Kantor Pusat Pertamina, mundur menjadi sekitar pukul 09.00 WIB. Jumpa pers akan dihadiri Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya.
Sekedar mengingatkan, Pertamina beberapa waktu lalu menyatakan akan menaikkan kembali harga gas elpiji non-subsidi setelah sebelumnya dinaikkan pada 1 Januari 2014.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Chairul Tandjung (CT) sempat menjelaskan bahwa adanya inflasi yang ditimbulkan kenaikan harga elpiji sangat kecil. Karena hal itu pemerintah tidak terlalu agresif dengan keputusan Pertamina akan menaikkan harga elpiji 12 KG.
"Kecil kenaikannya, hanya 0,06 % setiap Rp1.000 per kilogram naiknya," jelas CT beberapa waktu lalu.
Sementara itu, berbeda dengan presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) yang tidak terlalu tertarik menaikkan harga gas elpiji 12 kg. Politisi PDIP Arif Budimanta mengaku bahwa Jokowi dinilai lebih memilih menggerakkan pipanisasi gas alam sampai ke perumahan yang lebih murah, ketimbang menaikkan harga elpiji 12 kg.
"Elpiji 12 kg itu konsumennya rumah tangga. Jadi, harus kalkulasi secara cermat tidak mengganggu masyarakat dan menimbulkan gejolak sosial. Harga gas itu murah dengan adanya pipanisasi sampai rumah tangga. Ini yang jadi program Jokowi-JK dalam lima tahun," tuturnya.
Dia mengatakan, Jokowi akan memaksa PGN mengembangkan infrastruktur gas bumi. Hal ini harus segera direalisasikan agar masyarakat tidak terlalu diberatkan dengan harga gas yang terus naik.
(rna)