Pegawai Pertamina Diduga Terlibat Penyelundupan BBM

Rabu, 10 September 2014 - 14:24 WIB
Pegawai Pertamina Diduga Terlibat Penyelundupan BBM
Pegawai Pertamina Diduga Terlibat Penyelundupan BBM
A A A
JAKARTA - Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina (Persero), Hanung Budya mengatakan, saat ini pihaknya tengah menyelidiki kasus penyelundupan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang diduga melibatkan pegawai perusahaan plat merah ini.

Hanung sendiri nampak enggan berkomentar untuk masalah ini karena menurutnya bukan ranah dia untuk menjawab. Namun Hanung menegaskan bahwa, pihak perusahaan pelat merah tersebut meminta agar polisi mempelajari asal-muasal BBM tersebut. Karena, hal ini terkait dengan prosesi penerimaan dan penyaluran di terminal BBM.

"Saya tidak mau komentar soal asumsi-asumsi tersebut. Tapi di sini saya jelaskan, kami (Pertamina) sudah tahu, ada satu pekerja Pertamina levelnya senior supervisor. Penerimaan dan penyaluran di terminal BBM yang menjadi persoalan. Ini sedang diselidiki keterlibatannya dan seberapa jauh jaringan yang ada ini terkait dengan pencurian BBM ilegal di laut," ujar Hanung di kantornya, Jakarta, Rabu (10/9/2014).

Hanung juga mengatakan, masyarakat harus tahu ada beberapa jenis BBM yang beredar di masyarakat. "Pertama, BBM bersubsidi. BBM ini tentunya disalurkan oleh Pertamina dan dua badan usaha lainnya. Kedua, BBM non subsidi. Ini dipasarkan oleh 60 badan usaha dan datanya bisa dilihat di BPH Migas," kata dia.

Yang ketiga, lanjutnya, merupakan BBM yang dialokasikan untuk TNI dan bahan bakar ini digunakan untuk keperluan kendaraan TNI. Keempat, BBM yang diberikan Polri. Kemudian kelima, BBM yang diimpor langsung dari industri-industri besar.

Untuk itu, Hanung meminta agar polisi merinci BBM yang diselundupkan itu berasal dari mana saja. Jadi, masyarakat bakal mengetahui bahwa yang ada di Indonesia, bukan hanya BBM Pertamina.

"Jadi, ini tolong ditulis lengkap sehingga kami mengharapkan aparat penegak hukum bisa mempelajari kemungkinan BBM ini sumbernya dari mana saja," kata dia.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5448 seconds (0.1#10.140)