Minyak WTI Dekati Harga Terendah 8 Bulan

MELBOURNE - Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan mendekati harga terendah dalam delapan bulan setelah stok minyak mentah Amerika Serikat (AS) menurun dari estimasi.

Minyak berjangka (futures) sedikit berubah di New York setelah tergelincir 1,2%, kemarin. Adminsitrasi Informasi Energi (EIA) menyatakan bahwa suplai minyak mentah turun 972.000 barel menjadi 358,6 juta barel pada pekan lalu. Survei Bloomberg sebelumnya memperkirakan, suplai minyak akan turun sebesar 1,5 juta.

"Potensi kelebihan suplai dan ekonomi tidak benar-benar mendukung permintaan, sehingga mendorong harga minyak lebih rendah," kata Kepala Investasi di Ayers Alliance Securities Jonathan Barratt seperti dilansir dari Bloomberg, Kamis (11/9/2014).

Harga WTI di New York Mercantile Exchange untuk pengiriman Oktober berada di harga USD91,75 per barel pada pukul 11.13 siang waktu Sydney. Harga tersebut naik 8 sen dibanding kemarin di harga USD91,67, penutupan terendah sejak 9 Januari 2014.

Semua volume berjangka yang diperdagangkan sekitar 26% di bawah rata-rata 100 hari. Harga telah turun 6,8% sepanjang tahun ini.

Sementara itu, harga minyak brent ditutup di bawah USD100 per barel untuk hari kedua karena Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) memangkas target produksinya dalam tiga tahun terakhir di tengah melonjaknya produksi AS.

Minyak brent di ICE Futures Europe Exchange, London untuk pengiriman Oktober melonjak 8 sen menjadi USD98,12 per barel . Premi minyak mentah patokan Eropa ini terhadap WTI sebesar USD6,27, turun di banding kemarin sebesar USD6,37.