BI: Neraca Perdagangan Surplus Terutama dari Nonmigas
A
A
A
JAKARTA - Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), Tirta Segara mengatakan, neraca perdagangan mencatat surplus terutama berasal dari besarnya surplus neraca nonmigas.
Tirta menjelaskan, Neraca Perdaganagn Indonesia (NPI) pada Juli 2014 tercatat surplus USD0,19 miliar setelah pada bulan sebelumnyua mengalami defisit sebesar USD0,29 miliar.
"Kinerja neraca perdagangan tersebut didorong oleh membaiknya surplus neraca perdagangan nonmigas yang meningkat menjadi USD1,73 miliar dan melampui defisit neraca perdagangan migas sebesar USD1,60 miliar," ujar Tirta usai jumpa pers RDG di Gedung BI, Jakarta, Kamis (11/9/2014).
Ke depan, Tirta melanjutkan, kinerja neraca perdagangan nonmigas diperkirakan akan didukung oleh peningkatan aktivitas ekspor seiring dengan perbaikan ekonomi global dan mulai membaiknya ekspor mineral, meskipun defisit neraca migas diperkirakan masih berlanjut.
"Sementara itu, dari neraca finansial aliran masuk modal asing tetap besar didorong oleh persepsi positif terhadap prospek ekonomi domestik semakin sehat," ujarnya.
Hingga Agustus 2014, lanjut Tirta, aliran masuk portofolio asing ke pasar keuangan Indonesia telah mencapai USD14,4 miliar. Dengan perkembangan tersebut, cadangan devisa Indonesia pada akhir Agustus 2014 meningkat menjadi USD 111,2 miliar.
"Ini setara 6,5 bulan impor atau 6,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor," tandasnya.
Tirta menjelaskan, Neraca Perdaganagn Indonesia (NPI) pada Juli 2014 tercatat surplus USD0,19 miliar setelah pada bulan sebelumnyua mengalami defisit sebesar USD0,29 miliar.
"Kinerja neraca perdagangan tersebut didorong oleh membaiknya surplus neraca perdagangan nonmigas yang meningkat menjadi USD1,73 miliar dan melampui defisit neraca perdagangan migas sebesar USD1,60 miliar," ujar Tirta usai jumpa pers RDG di Gedung BI, Jakarta, Kamis (11/9/2014).
Ke depan, Tirta melanjutkan, kinerja neraca perdagangan nonmigas diperkirakan akan didukung oleh peningkatan aktivitas ekspor seiring dengan perbaikan ekonomi global dan mulai membaiknya ekspor mineral, meskipun defisit neraca migas diperkirakan masih berlanjut.
"Sementara itu, dari neraca finansial aliran masuk modal asing tetap besar didorong oleh persepsi positif terhadap prospek ekonomi domestik semakin sehat," ujarnya.
Hingga Agustus 2014, lanjut Tirta, aliran masuk portofolio asing ke pasar keuangan Indonesia telah mencapai USD14,4 miliar. Dengan perkembangan tersebut, cadangan devisa Indonesia pada akhir Agustus 2014 meningkat menjadi USD 111,2 miliar.
"Ini setara 6,5 bulan impor atau 6,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor," tandasnya.
(gpr)