84 Trayek Angkutan Perintis Ditawarkan Akhir 2014
A
A
A
JAKARTA - Sebanyak 84 trayek angkutan perintis laut akan ditawarkan pada akhir 2014 untuk dioperasikan pada awal tahun depan.
Direktur Lalu Lintas Angkutan Laut Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan, Arif Budiarto mengatakan, 84 trayek tersebut dikeluarkan melalui lelang dan diharapkan bisa terserap pada awal 2015.
"Tahun depan, semua ada 84 trayek. Nilai per trayeknya itu kurang lebih Rp6 miliar. Idealnya memang rute perintis itu ada 96. Namun, karena anggaran terbatas makanya yang kita harapkan 84 trayek dulu," ujarnya, di Jakarta, Senin (16/9/2014).
Dia mengatakan, anggaran akan diambil dari APBN 2015 yang saat ini dalam pembahasan RAPBN di DPR.
Pihaknya memastikan 84 trayek angkutan perintis tetap terpenuhi karena kebutuhan dilakukan dalam upaya memenuhi jalur laut di dalam negeri, terutama untuk angkutan penumpang dan barang.
"Anggarannya memang kita usahakan pada pembahasan RAPBN 2015, sehingga ketika sudah ketuk palu, bisa digunakan. Di mana nanti pada awal November dan Desember proses lelang sudah dilakukan," ujarnya.
Dia menambahkan, kebutuhan 84 trayek tersebut didominasi daerah Indonesia Timur dengan kapasitas kapal terdiri atas 350 DWT, 750 DWT, 1.200 DWT serta kapal 2.000 tonage.
"Itu akan terbagi pada 30 pangkalan di UPT kita yang jadi perintis. Hampir semuanya itu ada di timur dan sisanya di daerah barat. Tapi, kesulitannya, docking setahun sekali, sehingga memerlukan kapal cadangan," tandasnya.
Direktur Lalu Lintas Angkutan Laut Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan, Arif Budiarto mengatakan, 84 trayek tersebut dikeluarkan melalui lelang dan diharapkan bisa terserap pada awal 2015.
"Tahun depan, semua ada 84 trayek. Nilai per trayeknya itu kurang lebih Rp6 miliar. Idealnya memang rute perintis itu ada 96. Namun, karena anggaran terbatas makanya yang kita harapkan 84 trayek dulu," ujarnya, di Jakarta, Senin (16/9/2014).
Dia mengatakan, anggaran akan diambil dari APBN 2015 yang saat ini dalam pembahasan RAPBN di DPR.
Pihaknya memastikan 84 trayek angkutan perintis tetap terpenuhi karena kebutuhan dilakukan dalam upaya memenuhi jalur laut di dalam negeri, terutama untuk angkutan penumpang dan barang.
"Anggarannya memang kita usahakan pada pembahasan RAPBN 2015, sehingga ketika sudah ketuk palu, bisa digunakan. Di mana nanti pada awal November dan Desember proses lelang sudah dilakukan," ujarnya.
Dia menambahkan, kebutuhan 84 trayek tersebut didominasi daerah Indonesia Timur dengan kapasitas kapal terdiri atas 350 DWT, 750 DWT, 1.200 DWT serta kapal 2.000 tonage.
"Itu akan terbagi pada 30 pangkalan di UPT kita yang jadi perintis. Hampir semuanya itu ada di timur dan sisanya di daerah barat. Tapi, kesulitannya, docking setahun sekali, sehingga memerlukan kapal cadangan," tandasnya.
(dmd)